Advertorial
Intisari-Online.com - Per hari ini, Senin (27/4/2020), kasus virus corona di dunia hampir mencapai 3 juta kasus.
Di Indonesia sendiri, ada 8.800 kasus virus corona. Dan angkanya semakin hari semakin meningkat.
Belum lagi banyaknya pemberitaan mengenai virus corona.
Ditambahbeberapa kota sudah menerapkan PSBB yang membuat kita tidak bisa keluar dan ada juga larangan mudik yang membuat kita tidak bisa berkumpul dengan keluarga.
Tak heran, beberapa orang cemas dan panik.
Beberapa juga khawatir tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi di masa depan.
Sebab, tidak ada yang tahu kapan pandemi virus corona ini akan berakhir.
Melihat hal ini,Dr Michael Sinclair, seorang psikolog konsultan, mengatakan dapat dipahami jika banyak orang yang berpikiran seperti itu.
"Pikiran kita berevolusi dan menjadi khawatir," ucap Dr. Michael seperti dilansir dariThe Independent pada Senin (27/4/2020).
"Pikiran kita fokus pada hal buruk, tersimpan di otak, dan berpikir bagaimana kita harus bertahan hidup."
Psikoterapis Silva Neves mengaku setuju bahwa semua orang panik dan umumnya panik itu menular.
Oleh karenanya, dia mengingatkan kita untuk selalu berpikiran bahwa kita tidak sendirian dalam kondisi ini.
Jadi, apa yang harus kita lakukan?
Jangan selalu mendengarkan pikiran Anda
"Dengarkan apa yang pikiran Anda katakan dan kemudian lihat bukti untuk apa yang sebenarnya terjad," kata Dr Sinclair.
“Kita perlu menyadari bahwa seringkali itu adalah cerita yang diceritakan oleh pikiran kita, bukan kenyataan."
Misalnya,daripada mengatakan 'Aku akan sakit', katakanlah 'Aku sedang berpikir bahwa aku akan sakit'.
Ini untuk menekankan bahwa ini adalah pikiran Anda, bukan kenyataan.
Tuliskekhawatiran Anda
Kita semua boleh khawatir. Namun alih-alih memikirkannya, lebih baik menuliskan kekhawatiran Anda di jurnal atau buku catatan Anda.
Dengan begini, begini kita tidak akan memikirkannya lagi karena kita sudah menuangkan rasa khawatir kita
Mengurangi menonton berita
Anda tidakharus terus menonton berita, mengaktifkan notifikasi atau menggunakan media sosial.
Sebagai gantinya, batasi paparan Anda pada informasi baru.
Beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan selama menjalani karantika di rumah:
1. Membaca buku atau melakukan latihan fisik.
2. Makan dengan sehat dan tidur yang nyenyak.
3. Duduk di teras rumah Anda.
Anda dipersilahkan melakukan apapun yang Anda suka untuk mengurangi kecemasan Anda.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Akan Berakhir? Ini Prediksinya di Berbagai Negara, Indonesia?