Advertorial
Intisari-online.com - Selama ini China dianggap menutup-nutupi segala informasi penting soal virus corona.
Hingga kini, China bahkan belum mengumumkan dengan pasti asal muasal virus itu menyebar ke manusia, mereka terus mengatakan berasal dari kelelawar yang diduga menyebar melalui pasar hewan liar.
Sementara negara-negara seperti Inggris dan Amerika mencoba menyelidiki sumber tersebut dengan tuduhan bahwa laboratorium di Wuhan mungkin juga berperan dalam penyebaran.
Presiden AS Donald Trump juga terus-terusan melancarkan serangan verbal ke Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona, Akankah Kekebalan Tubuh Tetap Terjaga Meski Berpuasa Seharian?
Dia mengecam tindakan lamban China yang menyebabkan pandemi ini menyebar ke seluruh dunia, dan menginfeksi 2,7 juta penduduk dunia.
Makin geram dengan China, AS turun tangan untuk menyelidiki asal mula virus corona itu, dengan terjun langsung ke China tepatnya di Laboratorium Virologi Wuhan.
Mengutuo Daily Express pada Jumat (24/4/20), tampaknya penyelidikan itu tidak mudah, karena diberitakan China menghalangi upaya penyelidikan tersebut.
China tidak memberikan izin penyelidikan pada AS di Wuhan. Padahal sebelumnya mereka berencana menyelidiki Laboratorium di Wuhan.
Menurut Mike Pompeo kepada Fox News mengatakan, "Hingga saat ini China tidak mengizinkan ilmuwan Amerika untuk pergi ke China."
"Tidak hanya ke laboratorium Wuhan, tetapi dimanapin di China untuk menyelidiki asal usul virus itu China tidak mengizinkannya," jelasnya.
Akibat tindakan China itu, China kembali tuduh dengan sengaja menutupi hal-hal penting soal virus corona.
China dituduh mengambil keuntungan dari negara tetangganya dengan menyambut baik, negara yang membutuhkan pasokan alat medis dari Beijing.
AS mengatakan, sangat percaya, China telah gagal melaporkan wabah itu secara tepat waktu, tetapi dia tidak diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Mike Pompeo juga mengaklaim China berhenti menguji sampel virus dan menghancurkan sampel yang ada, dan tidak berbagi sampel dengan dunia luar, sehingga sulit untuk melacak evolusi penyakitnya.
Baca Juga: Jenis Mutasi Tertentu dari Virus Corona Bisa Lebih Mematikan, Jenis Apa yang Ada di Indonesia?
"Amerika Serikat sangat menentang penindasa yang dilakukan Tiongkok, kami berharap negara-negara lain akan meminta pertanggungjawaban mereka," katanya.
Sementara dari pihak China, Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, membantah tuduhan itu dalam jumpa pers.
Dia mengatakan, "Satu atau dua orang Amerika membingungkan, benar dan salah dalam menebarkan perselisihan tentang masalah ini."
Memanasnya situasi tersebut berawal dari Pejabat Wuhan yang dinilai gagal memberi tahu WHO tentang tingkap keparahan dan skala ancaman virus tersebut.
Pekan lalu Donald Trump, mengancam akan menarik pendanaan tahunan ke WHO dan mengalihkannya untuk penanganan pandemi Covid-19 di Amerika Serikat.
Dia juga terus menuduh WHO mempromosikan disinformasi China tentang virus yang kemungkinan menyebar lebih luar dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Selama ini Jadi Donor Terbesar, AS Mungkin Tidak akan Lagi Sumbang Dana Kepada WHO
Presiden AS itu mengklaim kegagalan WHO dalam menanggapi ancaman dunia.
Mike Pompeo mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia, seharusnya memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan yang bisa diselidiki dari Laboratorium Virologi Wuhan.