Advertorial

Pembelot Korea Utara Ditembak Setelah Mencoba Melarikan Diri Ternyata Positif Terinfeksi Virus Corona, Terungkap Begini Perlakukan Korut Pada Pasien Covid-19

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Selama ini Korea Utara mati-matian menyembunyikan kasus Covid-19 dari mata dunia, dan mengklaim negaranya masih bebas dari pandemi itu.

Faktanya banyak yang meragukan pernyataan itu, karena melihat lokasi Korea Utara yang berbatasan langsung dengan China dan Korea Selatan yang memiliki kasus cukup tinggi.

Kali ini tampaknya Korea Utara tak bisa mengelak lagi setelah sebuah insiden penembakan terungkap.

Menurut Daily Mirror pada Jumat (24/4/2020) seorang pembelot Korea Utara yang mencoba melarikan diri ditembak oleh pasukan militer Korut.

Baca Juga: Jenis Mutasi Tertentu dari Virus Corona Bisa Lebih Mematikan, Jenis Apa yang Ada di Indonesia?

Pembelot tersebut, adalah seorang pria yang mencoba melarikan diri dari Korea Utara

Pria tersebut kini di karantina di sebuah rumah sakit di China sambil menerima perawatan setidaknya luka tembak dan Covid-19.

Menurut keterangan, pria tersebut mencoba melarikan diri dengan menyeberangi Sungai Tumen pada Senin (20/4), lapor Daily NK.

Laporan tersebut dibocorkan pertama kali oleh sebuah sumber yang berasal dari China.

Baca Juga: Dipenjara Karena Berani Kritik Kerajaan Saudi, Putri yang Titahan Putra Mahkota Saudi Memohon Dibebaskan saat Bulan Suci Ramadan

Ketika pria dibawa ke rumah sakit di Longjing, dia di tes dan hasilnya adalah postif dengan virus corona, tulis laporan itu.

Sementara Korea Utara kini tidak bisa mengelak lagi setelah kasus Covid-19 di negara dibongkar.

Saat ini Korea Utara memang sangat sulit diketahui kondisinya, karena isolasi dan kerahasiaan negara itu.

Laporan itu sekaligus menepis itu bahwa Korea Utara mengakui dirinya sebagai negara yang bebas dari Covid-19.

Terkait kasus Covid-19 di Korea Utara, pada Februari lalu, Korea Utara mengeksekusi pasien Covid-19 pertamanya dengan regu tembak.

LaporanDaily NK sebelumnya, pada bulan Maret mengklaim virus corona mungkin telah menewaskan 200 tentaranya selama ini.

Baca Juga: Selama ini Jadi Donor Terbesar, AS Mungkin Tidak akan Lagi Sumbang Dana Kepada WHO

Kemudian laporan lain mengatakan, bahwa terlalu banyak mayat yang dikremasi di Korea Utara.

Seorang pembelot membocorkan, bahwa sedikitnya 23 orang di seluruh negeri telah tewas akibat Covid-19, menurut informasi itu.

Ada kekhawatiran wabah itu bisa menjadi bencana besar yang memperngaruhi sistem di Korea Utara, karena mereka memiliki layanan kesehatan yang buruk.

Sementara Korea Utara pernah menghadapi krisis besar yang menyedihkan, pda tahun 1990-an karena kelaparan yang menyebabkan tiga juta kematian.

Terlepas dari kabar itu, sebelumnya, Kim Jong-Un dilaporkan baru saja pulih dari operasi jantung pada 12 April.

Rezimnya bersikeras mengakui bahwa negara itu bebas dari virus corona meskipun masyarakat Internasional mencoba menutupinya.

Baca Juga: Tidak Dapat Perawatan Medis, Tahanan Palestina di Penjara Israel Ini Tewas, Tuduhan Seperti Ini Pun Muncul Menyeruak ke Permukaan

Diklaim pada hari Kamis, Kim Jong-Un meninggalkan Pyongyang karena beberapa orang di dekatnya menderita Covid-19.

Kim sendiri diyakini rentang terinfeksi virus karena masalah kesehatan seperti obesitas.

Saat ini dia diketahui melarikan diri ke resor tepi laut Wonsan sekitar 125 mil dari Ibukota, Korea Selatan lapor Chanel News Asia.

Diketahui dia sedang berjalan-jalan di pantai Wonsan, oleh seorang pejabat AS yang dirahasiakan namanya.

Artikel Terkait