Intisari-Online.com - Pemimpin pemerintahan Tajikistan menyarankan para petani agar menunda berpuasa selama pandemi corona masih berlangsung.
Mereka yang tidak bisa berpuasa karena sakit juga diperbolehkan mengejar ketinggalannya di akhir tahun.
Tajikistan tidak melaporkan adanya kasus virus corona,
tetapi telah menutup perbatasannya dan mengambil langkah
lain untuk mencegah penyebaran virus.
Termasuk di antaranya dengan menutup masjid.
Dalam pidatonya kepada umat Islam, yang merupakan mayoritas
penduduk Tajikistan, Presiden Emomali Rakhmon mengatakan
bahwa memastikan kesehatan masyarakat dan keamanan pangan
adalah alasan yang sah untuk menunda puasa.
“Saya mendesak semua orang yang bekerja di ladang ... "
Baca Juga: 4.000 Orang Sedang Diuji, Corona Kembali Menyerang, China Lockdown 10 Juta Penduduk Kota Harbin
"Demi kesehatan mereka dan keluarganya, memastikan kesejahteraan rumah tangga mereka."
"Untuk menggunakan keringanan ini dan menunda puasa sampai waktu yang lebih baik,” ujar Rakhmon.
Bekas negara republik Soviet yang berpenduduk sembilan juta
jiwa itu telah meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dan
donor lain untuk memberi bantuan darurat guna mengimbangi
dampak resesi global terhadap perekonomiannya.
Tajikistan mengimpor beberapa makanan utama, seperti
gandum.
Salah satu pemasoknya, Kazakhstan, telah mengumumkan pemberlakuan kuota untuk membatasi ekspor.
Tajikistan juga cenderung mempunyai lebih sedikit uang
tunai untuk membayar impor, karena orang-orang Tajikistan
yang bekerja di Rusia mengirimkan lebih sedikit uang ke
rumah.
ap/hp (Reuters)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul
Presiden Tajikistan Desak Petani Tunda Puasa Ramadan
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan
gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik
di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR