Perubahan definisi kasus ini menyebakan jumlah kasus meningkat sebelum pihak berwenang mengubah kembali definisi positif Covid-19 lebih dari seminggu kemudian pada 17 Februari.
Tim Universitas Hong Kong temukan jika definisi kelima digunakan untuk keseluruhan epidemi, maka ditemukan 232 ribu kasus Covid-19 pada 20 Februari.
Dampak dari panduan diagnosa yang berubah masih belum dapat diukur karena belum ada data gejala setelah tanggal 20 Februari.
Tim temukan jika revisi klasifikasi kasus ditambahkan ke dalam penanganan ini, laju pertambahan pasien selama ini dilaporkan lebih besar dari yang sebenarnya.
Lalu diperlukan studi epidemiologi untuk menghitung jumlah pasien setelah definisi positif Covid-19 diubah.
Hasil penelitian mereka juga sarankan bagi negara-negara yang tidak punya alat tes yang mencukupi untuk penyakit ini seharusnya memasukkan diagnosa klinis dalam panduan klasifikasi mereka agar pengukuran jumlah infeksi lebih tepat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR