Dengan taksi kami melaju ke salah satu bagian kota Tokyo, Sumida-Ku. Pengantar kami memberi tahu supir jalan-jalan kecil yang harus dilalui.
Kedatangan kami disambut seorang pemain sumo muda yang gemuk.
Pasti di sekitar sini juga terdapat tempat latihan bagi pemain sumo ini, olahraga yang paling populer sejak dulu di Jepang.
Di sudut, di depan sebuah rumah kokoh yang berpagar tembok, diparkir sebuah mobil Lincoln putih.
Di jalan sebelum rumah itu lima orang lelaki menunggu kedatangan kami: rambut berpotongan pendek, kemeja tidak dikancing, seorang di antaranya bahkan memasukkan tangannya ke saku baju ketika membungkuk.
Pintu terbuka, tuan rumah tampak berdiri di tengah ruang tamu dan mengucapkan selamat siang kepada kami.
"Konnichiwa, Haruo Numazawa", pemimpin sindikat mengucapkan selamat datang.
Kedua pengawalnya tetap tinggal dalam ruangan yang tidak berjendela dan mirip bioskop itu.
Haruo Numazawa (50), menikah dan mempunyai dua putri. Ia pemimpin gang yang mempunyai 200 anak buah.
Dia suka sumo, dan suka memberi upah pada "orang-orang besar" ini, gemar main golf dan seperti gangster umumnya, sok pamer.
"Pada waktu penguburan Taoka, Anda tampaknya begitu dihormati".
"O, ya, terima kasih. Anda melihatnya?" Dia tersenyum mendengar pujian ini. Kedua pengawalnya pun ikut tersenyum.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR