Keluarga juga menyampaikan bahwa pasien tidak pernah kontak dengan orang dari luar kota.
“Sampai petugas kami menanyakan berulang-ulang, ini menyangkut kepentingan bersama. Bapak yang mengantar sampai berkacak pinggang, karena merasa marah,” kata Tetri.
Petugas medis memberikan pertanyaan secara rinci ini kepada keluarga pasien untuk mendapatkan riwayat pasien yang utuh.
Menurut Tetry, hal ini diperlukan untuk memberikan penanganan yang tepat.
Keterangan yang tidak jujur justru membahayakan para petugas medis dalam menangani pasien.
Kepada Tetry, pihak keluarga hanya mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat kencing manis.
Saat tiba di rumah sakit pada 14 April 2020, berdasarkan diagnosa awal, pasien tidak sadarkan diri, sesak napas dan tensi yang tinggi.
Pada 15 April 2020, pasien dinyatakan meninggal dunia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR