Advertorial

Masih Mending di Indonesia, di Negara Ini Warga Tinggalkan Mayat Anggota Keluarganya yang Meninggal Karena Virus Corona di Jalan Selama Berhari-hari

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Hampir seluruh negara kini tengah berjuang melawan pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Salah satunya adalah Ekuador.

Di negara Amerika Selatan ini, ada 9.022 kasus positif virus corona dengan 456 kematian dan 1.008 lainnya dinyatakan sembuh.

Tidak begitu tinggi dibanding negara lain.

Namun faktanya pemerintah negara ini kelawahan hadapi pandemi virus corona.

Baca Juga: Foto-foto Mengejutkan Laboratorium Misterius di Wuhan, Segel yang Simpan Sampel 1.500 Jenis Virus Rusak, Termasuk Sampel Virus Corona

Bagaimana tidak ada banyak mayat-mayat yang dibiarkan di jalan-jalan negara Ekuador.

Warga tak berani mendekati karena tidak tahu dia pasien virus corona atau tidak.

Salah satunya kasus mayat dijalan-jalan kota Guayaquil, kota terbesar di Ekuador.

Di mana ada mayat-mayat pasien virus corona yang dibiarkan begitu saja.

Baca Juga: Sebut 'Virus Corona Adalah Kebohongan' dan 'Lebih Takut Miskin', Ratusan Warga Amerika Serikat Demo Minta Cabut Lockdown, Padahal Ada 700.000 Lebih Kasus Covid-19 di Negara Ini

Ada juga yang disimpan di rumah karena tidak dijemput olehlayanan kesehatan.

Sebab mereka tidak tahu bagaimana caranya menghadapi mayat anggota keluarga mereka karena kebijakan karantina yang ketat.

Bahkan demi ditanggapi pemerintah, beberapa keluarga mengunggah foto dan video ke media sosial demi meminta bantuan.

Ada juga yang putus asa hingga rela meletakkan mayat anggota keluarga yang mereka cintai di jalan begitu saja.

Dengan begitu, mereka berharap pihak berwenang akan segera memprosesnya.

Faktanya tidak.

Proses tersebut memakan waktu hingga tiga hari dan membuat sebagian besar mayat diam begitu saja di jalan.

PadahalPresiden Lenin Moreno mengatakan dia sudah membuatsatu unityang terdiri dari tentara dan polisi bertugas menguburkan orang mati.

Dan mereka bisa mengumpulkan hingga 150 mayat sehari.

Hanya sajarumah sakit tidak memiliki tempat tidur tersisa untuk pasien yang sakit.

Sementara kamar mayat, kuburan, dan rumah duka juga mendekati kapasitas penuh.

Baca Juga: Jadi Korban Kejamnya Rezim Ayah Kim Jong Un, Pembelot Korea Utara Ini Cerita Satu per Satu Keluarganya Tewas Kelaparan hingga Makan Tikus demi Bertahan Hidup

Karena inilah warga dilaporkan meninggalkan mayat di jalan karena kurangnya solusi alternatif.

Padahal cara ini cukup bahaya.

Karena penduduk setempat khawatir mereka bisa mengambil risiko menyebarkan virus lebih lanjut.

Yang lain mengeluh bau itu.

Salah seorang warga Guayaquil utara, Rosa Romero, mengatakan suaminya, Bolivar Reyes (43) meninggal dunia setelah menderita gejala yang mirip dengan virus corona.

Tetapi ia tidak pernah diuji.

Mayat sang suami sempat dia simpan di rumah.

Tapi karena tidak ada petugas yang datang untuk mengambil mayatnya selama berhari-hari, maka dia meletakkannya di jalan.

Hingga kini, pemerintah navirus dan angka yang diperkirakan akan terus meningkat pemerintah sekarang dalam proses membangun "kamp khusus" di Guayaquil.

"Kami sedang membangun kamp khusus untuk yang jatuh," katanya.

Baca Juga: Kantong Jenazah Habis, Pekerja Kamar Mayat Ini Gunakan Seprai pada 80% Jenazah Pasien Virus Corona, 'Ada Berton-ton Darah dan Kotoran'

Artikel Terkait