Advertorial
Intisari-Online.com - Belakangan ini, viral video pengangkut jenazah yang menari sambil menopang peti jenazah.
Mereka adalah tim pengangkut jenazah yang berasal dari Ghana.
Di dalam video tersebut, tampak mereka menari diiringi lantunan musik dengan beat yang dinamik.
Pemimpin tim pengangkut jenazah itu, Benjamin Aidoo, dalam video BBC yang dimuat pada 26 Juli 2017, mengatakan bahwa dia menambahkan koreografi pada proses pengangkutan itu.
"Saya memutuskan untuk memberi koreografi sehingga jika klien datang kepada kami, kami akan menanyakan kepada mereka, Anda ingin prosesi khidmat atau Anda ingin sedikit lebih banyak 'penampilan'?" kata Aidoo.
Sementara itu, menurut Elizabeth Annan, salah satu anak dari keluarga yang berduka, mengungkapkan alasan pemakaman ibunya dibuat dengan "tarian berirama".
"Orang-orang ini (pembawa jenazah) membawa orang yang Anda kasihi ke tempat peristirahatan terakhir mereka dengan menari."
"Saya memutuskan untuk memberikan kepada ibu saya sebuah tarian (selama proses pengantaran)."
Benjamin Aidoo telah menciptakan lebih dari 100 pekerjaan untuk pria dan wanita muda.
Dia bilang itu caranya mengurangi tingkat pengangguran.
Dia juga berinvestasi pakaian untuk timnya.
Pemakaman di Ghana adalah acara sosial yang sangat penting.
Dengan adanya kelompok-kelompok seperti ini yang semakin populer, keluarga yang berduka akan semakin sering mengirim orang yang mereka cintai dengan penuh gaya.
Bukan Berkabung, di Ghana Kematian Justru Dirayakan dengan Pesta Pora, Bahkan Sampai Habiskan Biaya Ratusan Juta
Karena orang Ghana percaya bahwa kematian adalah sebagian kehidupan manusia, bahkan hal yang paling penting.
Penduduk setempat percaya bahwa almarhum akan melihat leluhurnya di dunia lain, dan kehidupan mereka selanjutnya akan menjadi reinkarnasi.
Karena itu siapapun di komunitas Ghana selalu membuat pemakaman yang bermartabat, dan karena itu Ghana juga dikenal sebagai "Ibukota pemakaman dunia."
New York Timessetelah kematian, anggota keluarga tidak langsung melaporkan berita kematian, tetapi mereka berkomunikasi dengan keluarga almarhum.
Kemudian mereka baru membuat berita ke seluruh suku,tapi menghindari pemberitaan "kematian" secara langsung, diganti dengan metafor seperti, "perpisahan dengan makanan." atau lainnya.
Kemudian, mereka akan mengatur hari dengan baik dan biasanya pemakaman akan dilangsungkan pada akhir pekan, Sabtu atau Minggu.
Misalnya di Accra, ibukota Ghana, saat pemakaman gereja atau taman akan ramai apada akhir pekan, mereka para pelayat mengenakan pakaian hitam dan merah, dan merayakannya dengan sukacita.
Acara ini juga dijadikan sebagai pertemuan keluarga, dan pengaturan pesta ini adalah sebuah proyek besar.
Keluarga yang berduka juga mengiklankan pemakaman di papan besar, dengan harga yang tak murah.
Menurutfuneralguide, pemakaman di Ghana bisa menghabiskan uang sekitar 16.000 pound atau sekitar Rp200 jutaan.
Jumlah yang luar biasa hanya untuk prosesi kematian, pejabat, pemimpin agama sebenarnya telah memohon pada warga Ghana untuk menginvestasikan uangnya untuk hidup daripada mati.
Baca Juga:5 Kondisi Kesehatan yang Dapat Dilihat dari Leher, Berbahayakah?
Namun, ritual pemakaman mewah adalah sesuatu yang populer di Ghana.
Kemudian saat pesta digelar, akan ada makanan, minuman, musik, nyanyian, tarian dan penari tradisional, hingga DJ.
Para pelayat juga diharapkan untuk berdansa pada acara ini, suasana riuh dan ketika acara puncak tiba yaitu pemakaman, peti mati yang mewah diangkat oleh kelompok khusus.
Mereka adalah orang-orang yang melakukan tarian sambil membawa peti mati jenazah.
Saat penari itu mulai menari, seringkali penonti antusias dan serempak memberikan penghormatan terakhir pada orang yang dicintai.
Namun, ada catatan khusus bahwa sebelum pemakaman dilangsungkan pemimpin suku akan membentuk komite pemakaman.
Dia meninjau urusan kredit dan hutang almarhum selama hidupnya, dan diharapkan alamrhum sudah menyelesaikan semua urusan sebelum dimakamkan. (Afif Khoirul M)