Kini, hanya ada dana yang keluar, tanpa ada pemasukan.
Menurut pemilik suaka tersebut, Dumrong Longsakul, memberi makan 25 gajah, dan membayar mahout dan staf lainnya menghabiskan dana sekitar 30.395 dolar AS atau setara Rp 498 juta setiap bulan.
"Saya tidak pernah merasa tertekan sampai pada titik saya tidak bisa tidur. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan,” kata Dumrong yang kini menjalankan suaka yang dimulai ayahnya, mengutip Reuters.
Dumrong mengatakan, dia tidak bisa merumahkan staf dan melepaskan gajah.
Para gajah tersebut tidak akan mampu menjaga diri mereka di alam liar dan mereka membutuhkan mahout untuk merawat mereka.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR