Advertorial
Intisari-Online.com - Untuk menerapkan physical distancing, cara yang paling efektif adalah dengan tidak sering keluar rumah.
Sementara itu, belanja makanan seminggu sekali bisa menjadi salah satu hal yang dilakukan untuk mengurangi aktivitas keluar rumah demi menghindari risiko penularan Covid-19.
Bertemu dengan teman bisa ditunda, liburan bisa ditunda, namun berbeda dengan makan yang dibutuhkan oleh manusia setiap harinya.
Jadi, berbelanja bahan makanan memang tak bisa kita hindari, namun masih bisa kita kurangi intensitasnya bukan?
Di sisi lain, banyak orang memiliki kekhawatiran bahan makanan yang disimpannya cepat basi.
Maka, memastikan stok makanan tahan lama pun menjadi penting.
Bagaimana caranya?
Berikut beberapa kiat memanfaatkan persediaan makanan sebaik mungkin:
Atur kulkas ke suhu yang tepat
Suhu kulkas idealnya harus diatur pada atau di bawah suhu 40°F (4°C).
Sementara itu, freezer harus pada 0°F (-18°C).
Ini akan memastikan makanan Anda tahan lebih lama sehinggga tidak ada bakteri yang muncul ketika makanan mulai membusuk.
Bagian belakang kulkas akan selalu lebih dingin. Oleh sebab itu, letakkan susu di belakang dan bumbu atau mayones pada bagian depan.
Ketahui perbedaan label tanggal "use by" dan "best if use by”
Jika Anda memiliki kotak makanan di lemari Anda dan tanggal best if used bytelah berlalu, jangan dibuang.
Keterangan tersebut hanya berarti makanan mungkin tidak pada kondisi puncaknya, tetapi masih baik untuk dimakan.
Sementara itu, label use by biasanya muncul pada barang yang mudah rusak seperti produk susu, daging, dan ikan.
Tanggal tersebut ada untuk keselamatan Anda, jadi ikuti pedoman tanggalnya tanpa berpikir panjang.
Gunakan segelas air untuk mengetahui apakah telur sudah memburuk.
Jika Anda memiliki telur dengan tanggal kadaluarsa, taruh telur dalam segelas air.
Jika telurnya tenggelam, artinya telur itu masih aman untuk dimakan. Jika telur mengapung, berarti sudah tidak layak konsumsi.
Untuk susu, hanya dengan mengendusnya Anda bisa tahu apakah itu masih bisa dikonsumsi atau tidak.
Menyamarkan buah dan sayuran yang terlihat kurang segar
Pisang coklat? Rasanya enak di roti pisang.
Stroberi lembut? Ubah menjadi selai atau buat smoothie.
Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi produk segar yang hampir mendekatiexpired, berkreasilah dengan memasak atau membekukan hidangan sehingga Anda dapat menikmati makanan dengan bahan "segar" untuk beberapa waktu.
Jangan buang sisa-sisa bahan
Potongan sayur ditambah air dan bumbu dapat berubah menjadi kaldu sayur, yang dapat digunakan untuk membuat risotto, sup, dan lainnya.
Anda juga dapat menggunakannya untuk menanam sayuran sendiri.
Jangan terlalu stres
Sejumlah distributor besar berencana menyesuaikan rantai pasokan mereka, jadi dalam jangka menengah dan panjang, kemungkinan besar tidak akan ada masalah besar dengan makanan yang bisa disimpan di rak.
Risiko dalam jangka pendek adalah bahwa orang terus membeli lebih banyak dari yang mereka butuhkan.
Ketika kita kembali ke ritme belanja yang lebih normal, rak-rak toko akan memiliki cukup makanan.
Penting bagi kita semua memiliki makanan di rumah saat ini, tetapi fokuslah untuk menyimpan makanan yang stabil dan beku untuk memastikan Anda tidak membeli terlalu banyak jenis makanan yang punya risiko terbuang karena akan rusak sebelum Anda dapat menggunakannya.
Jangan lupa untuk memanfaatkan internet untuk mendapat kreasi atau solusi mengenai sisa makanan Anda.
Baca Juga: Pandemi Corona di Indonesia Belum Sampai Puncaknya, Ahli Sudah Ingatkan Gelombang Kedua
Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul Enam Cara Menjaga Stok Makanan di Rumah Agar Lebih Tahan Lama
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari