"Informasinya almarhum ini sakit jantung dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman. Makanya warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya (meninggal) sakit jantung," ungkapnya.
"Almarhum ini kan pengemudi ojek online mobilitasnya tinggi entah ke Depok, Tangerang, Jakarta, bisa jadi penularannya dari penumpang begitu," imbuhnya.
Heri menuturkan bahwa saat ini pihak desa dan Dinkes akan melakukan tes swab terhadap keluarga almarhum.
Istri, anak serta asisten rumah tangganya akan diperiksa dan mendapat prioritas utama.
Sehingga, kata dia, bila hasil tes menunjukkan positif virus corona, maka status warga sekitar akan naik menjadi ODP dan interaksi mereka di kampung tersebut akan dibatasi.
Selain itu, pihaknya juga telah mendata puluhan warga yang menghadiri tahlilan tersebut.
Setidaknya ada 25 orang yang hadir dalam tahlilan tersebut, termasuk aparatur desa yang sempat membagikan santunan di acara itu.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR