Advertorial

Korea Utara Tak lagi Bisa Berkilah? 4 Dokter di Rumah Sakit Militer Korut Meninggal karena Gejala yang Mirip Virus Corona

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Hingga kini, Korea Utara belum melaporkan adanya kasus virus corona.

Korut mengklaim bahwa negaranya bersih dari wabah tersebut meski banyak pakar dan negara di dunia yang meragukannya.

Pasalnya, sumber mengatakan bahwa Korut telah mengeksekusi seorang pria yang diduga terinfeksi corona, hingga adanya rumor yang menyebut 180 tentaranya tewas akibat corona.

Tak hanya itu saja, baru-baru ini, tiga dokter militer dan satu dokter sipil dilaporkan meninggal di rumah sakit militer Korea Utara.

Baca Juga: 'Semakin Banyak Virus Corona yang Masuk ke Tubuh Kita, Maka Semakin Berat Gejala yang Kita Rasakan'

Keempat dokter itu meninggal setelah menderita gejala yang sama dengan yang disebabkan oleh COVID-19, lapor Daily NK, Senin (13/4/2020).

Keempat kematian itu terjadi di Rumah Sakit No. 32 di kota Nampo pada 5 April, menurut sumber militer Daily NK pada 10 April.

Rumah Sakit No. 32 dijalankan oleh Komando Armada Laut Barat Angkatan Laut Korea Utara.

Para dokter telah merawat tentara dalam perawatan medis intensif, tetapi mulai menderita demam dan masalah pernapasan sekitar 1 April.

Baca Juga: Cerita Haru Perjuangan Seorang Wanita 71 Tahun di RS Bekasi Melawan Virus Corona, Akhirnya Sembuh Meski Dalam Duka Kehilangan Orang Tercinta Akibat Penyakit yang Sama

Menyusul kematian tersebut, otoritas militer segera mengambil tindakan untuk mengkarantina sekitar 50 tentara dan 20 profesional medis yang berada di bangsal rumah sakit yang sama dengan keempat korban meninggal tersebut.

Mereka dilaporkan dikarantina di fasilitas penyimpanan terdekat untuk pengobatan.

Keluarga para dokter yang meninggal juga dikarantina di fasilitas isolasi di Nampo.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Penderita Asma, Virus Corona Tak Hanya Serang Paru-paru Kita, Namun Juga Memperparah Asma

Sumber Daily NK mengatakan bahwa pejabat militer mengatakan bahwa militer akan mengadakan pemakaman untuk dokter yang meninggal.

Mayat keempat dokter itu juga telah disterilkan.

Penyelidik setempat dilaporkan mulai melakukan penelusuran untuk mencari jawaban penyebab kematian.

Dokter sipil itu ditemukan datang untuk bekerja meskipun menderita demam selama seminggu.

Dia minum obat pereda demam untuk menyembunyikan gejalanya, sumber Daily NK mengkonfirmasi.

Dokter itu juga ditemukan tinggal bersama saudara iparnya, yang merupakan inspektur bea cukai Pelabuhan Nampo.

Baca Juga: Diketahui Belum Ada Obatnya, Dokter Beri 3 Jenis Obat Ini hingga Pasien Virus Corona di Sumsel Sembuh, Bukan Klorokuin!

Inspektur telah dikarantina dan baru-baru ini dibebaskan dari isolasi.

Hasil awal dari investigasi pelacakan kontak menunjukkan bahwa dokter sipil terinfeksi oleh COVID-19 melalui saudara iparnya.

Dokter yang terinfeksi kemudian menyebarkan infeksinya kepada kolega di rumah sakit.

Setelahnya, Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat (MPAF), yang menangani koordinasi administrasi dan logistik militer, mengeluarkan perintah darurat ke semua rumah sakit militer.

Perintah tersebut menyatakan bahwa semua rumah sakit harus mengkarantina pasien yang suhu tubuhnya di atas 37,4 derajat Celcius selama lebih dari dua hari.

Perintah MPAF juga menekankan kepatuhan yang ketat terhadap upaya pengendalian penyakit darurat negara termasuk: sterilisasi menyeluruh fasilitas militer tiga kali sehari, merebus air sebelum dikonsumsi, dan kepatuhan terhadap prosedur kebersihan pribadi yang ketat.

Baca Juga: Di Pulau Ini Harta Karun Senilai Rp14 Triliun Bisa Anda Dapatkan Jika Sanggup Menjangkaunya, Tapi Ancaman yang Mempertaruhkan Nyawa Ini Juga Menanti

Artikel Terkait