Reseptor semacam itu lebih sering terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah, yang menurut para ilmuwan menjelaskan infeksi paru-paru sering terjadi pada pasien Sars dan Covid-19.
Tetapi julur protein virus corona baru ini memiliki fitur yang membuatnya lebih mudah menyatu dengan sel manusia dibanding Sars.
Para peneliti Jerman mengatakan fitur-fitur perpaduan khusus ini dapat menjadi alasan mengapa coronavirus Covid-19 begitu jelas di saluran pernapasan bagian atas, meskipun terdapat lebih sedikit reseptor.
Para peneliti menambahkan bahwa mereka menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus dapat bereplikasi tidak hanya di paru-paru tetapi juga tenggorokan pasien.
Studi tersebut mengatakan covid-19 punya sifat yang mirip dengan virus Sars dalam hal replikasi di paru-paru dan saluran pencernaan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR