Advertorial
Intisari-Online.com - Para ilmuwan di Jerman telah mengungkap bahwa virus corona dapat dengan cepat mereplikasi di dalam tenggorokan orang.
Hal itu membuatnya jauh lebih mudah ditularkan dari satu orang ke orang lain daripada virus Sars.
Dilansir dari Asia One, Senin (13/4), penelitian yang diterbitkan di Nature pada 1 April, dilakukan oleh tim dari Berlin, Munich dan Cambridge, dan berdasarkan pada perawatan klinis kelompok sembilan pasien Covid-19.
Temuan menunjukkan bahwa virus corona dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan.
Itu menunjukkan bahwa metode penularan ini harus menjadi fokus tindakan penahanan.
Menurut tim yang dipimpin oleh Christian Drosten dari Charite University Hospital di Berlin dan Clemens Wendtner dari Klinik Schwabing di Munich.
Penilaian itu juga datang ketika Organisasi Kesehatan Dunia membalikkan arah pekan lalu, mengakui bahwa penggunaan masker wajah oleh masyarakat umum dapat membantu menghentikan penularan dari manusia ke manusia.
Kesembilan pasien memiliki gejala ringan dan masih muda hingga setengah baya dan dirawat di rumah sakit di Munich.
Swab tes yang diambil pada minggu pertama gejala pasien semuanya positif untuk virus.
“Juga, viral load sangat berbeda (antara virus Sars dan Covid-19),” kata para peneliti.
"Dalam penelitian ini, konsentrasi puncak dicapai sebelum hari ke 5, dan lebih dari 1.000 kali lebih tinggi dari (untuk puncak swab Sars)."
"Keberhasilan isolasi virus hidup dari swab tenggorokan adalah perbedaan mencolok lainnya dari Sars, yang isolasi seperti itu jarang berhasil."
"Secara keseluruhan, ini menunjukkan replikasi virus aktif di jaringan saluran pernapasan bagian atas."
Seperti Sars, Covid-19 memiliki julur protein yang membantunya menyatu dengan reseptor sel manusia yang disebut ACE2, yang memungkinkan virus memasuki jaringan.
Reseptor semacam itu lebih sering terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah, yang menurut para ilmuwan menjelaskan infeksi paru-paru sering terjadi pada pasien Sars dan Covid-19.
Tetapi julur protein virus corona baru ini memiliki fitur yang membuatnya lebih mudah menyatu dengan sel manusia dibanding Sars.
Para peneliti Jerman mengatakan fitur-fitur perpaduan khusus ini dapat menjadi alasan mengapa coronavirus Covid-19 begitu jelas di saluran pernapasan bagian atas, meskipun terdapat lebih sedikit reseptor.
Para peneliti menambahkan bahwa mereka menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus dapat bereplikasi tidak hanya di paru-paru tetapi juga tenggorokan pasien.
Studi tersebut mengatakan covid-19 punya sifat yang mirip dengan virus Sars dalam hal replikasi di paru-paru dan saluran pencernaan.
Tetapi virus baru itu jauh lebih menular karena virus itu juga masuk melalui saluran pernapasan bagian atas pada hari-hari awal penyakit, kata mereka. (*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari