Barangkali perlu dicatat adanya sedikit perbedaan antara pria dan wanita dalam respons fisiologis.
Persisnya, dalam mengembangkan keterampilan neuromuskuler untuk meningkatkan tenaga otot (terutama pada lengan yang digunakan untuk main), daya tahan otot (pada lengan yang digunakan untuk main dan kedua kaki), serta daya tahan jantung dan pernapasan.
Ini terjadi lantaran wanita sedikit lebih lemah.
Karena kebugaran fisik dan mental diperlukan dalam tenis meja kompetitif, pemeriksaan klinis terhadap atlet-atlet tenis meja harus betul-betul teliti.
Selain pemeriksaan fisik lengkap, juga harus dilakukan evaluasi terhadap metode latihan, pengaturan makan, keadaan lingkungan, masalah usia, seks, dan pekerjaan, serta pencegahan cedera.
Karena merupakan olahraga indoor, maka perlu diberikan perhatian pada kondisi paru-paru. Artinya, secara periodik haruslah diadakan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan dengan sinar rontgen. Juga karena permainan ini biasanya menggunakan sinar lampu, pemeriksaan mata secara periodik pun sangat dianjurkan.
Nah, kalau semuanya beres, bersiaplah menjadi atlet tenis meja handal, atau kalau bukan atlet, setidaknya pemain kehidupan yang lebih gesit dan bugar berkat tenis meja.
Baca juga: Yuk Coba 9 Cara Meningkatkan Stamina Tubuh Ala Atlet Asian Games
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR