Advertorial
Intisari-online.com - Baru-baru ini kabar duka datang dari dunia permusikan di Indonesia, musisi Indonesia Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4).
Menurut kabar yang dikutip dari Tribunnews, Glenn meninggal dunia pada usia 44 tahun.
Dikabarkan, Glenn dimakamkan pada hari ini Kamis (9/4) di TPU Tanah Kusir.
Glenn sendiri meninggal disebabkan oleh penyakit meningitis, penyakit radang selaput otak, perlu Anda ketahui dari sekian banyak kasus di dunia penyakit ini ternyata tidak disadari.
Mengutip dari BBC, pada November 2019 sebuah kasus tentang meningitis diceritakan oleh seorang mahasiswa dari Universitas Worcester.
Pada saat itu seorang mahasiwa bernama Mattew Griffin secara tidak sadar mengembangkan penykit mematikan ini.
Awalnya dia mengira menderita flu biasa atau keracunan makanan, karena gejala yang ringan apalagi usianya masih muda.
Namun, seiring waktu kondisinya tak kunjung membaik, saat situasinya memburuk dia mengalami mual dan muntah, dan berubah menjadi semakin parah.
Setelah dia menyadari kondisinya kronis dia pergi ke rumah sakit, pihak rumah sakit mengatakan bahwa Mattew Griffin ternyata menderita meningitis.
Dia harus dirawat di rumah sakit dansetelah empat hari.
"Saya pikir saya masih muda, saya sehat dan bugar, saya tidak pernah mengalami hal semacam ini," katanya.
"Saya ingin mengatakan kepada orang-orang bahwa mungkin kita tidak akan menyadari gejalanya," terangnya.
Sebagai mahasiswa dia mulai merasa tidak enak badan, ketika dia bekerja terlalu keras mengerjakan tugas dan bekerja partime.
Dia merasakan sakit pada malam hari, namun hanya mengira sakit flu biasa atau demam.
Namun, situasinya semakin buruk ketika gejala penyakit leher muncul dengan sangat menyakitkan, akhirnya dia menelpok 999 dan ayahnya,
Setelah itu dia dilarikan ke rumah sakit, sehari sebelum ulang tahunnya ke-21 pada 14 Oktober 2019.
Dia dirawat di rumah sakit selama 10 hari, setelah itu dia mulai pulih.
Untuk menghindari penyakit ini, salah satu cara paling efektif adalah dengan vaksin, karena penyakit ini bisa datang tanpa disadari.
Sementara menurut Irish Times manajer Meningitis Research Foundation mengatakan, "meningitis dan septikemia mudah disalahartikan sebagai penyakit ringan."
Namun, penyakit ini bisa membunuh hanya dalam waktu beberapa jam. Hingga menyebabkan cacat seumur hidup.
Sebanyak 1 dari 10 orang mengalami dampak akan meninggal, sepermpat korban memiliki efek kerusakan otak, amputasi, dan kebutaan hingga gangguan pendengaran.
Namun, penderita bisa pulih sepenuhnya jika kondisinya bisa diketahui sejak awal.