Wang Ying, seorang wirausahawan dan teman dekat Ren mengatakan kepada CNN bulan lalu bahwa dia tidak dapat menghubungi Ren sejak 12 Maret 2020, dan khawatir dia telah dibawa pergi oleh pihak berwenang.
Pengumuman pada Selasa (7/4) adalah pengakuan resmi pertama bahwa Ren ditahan oleh pihak berwenang China.
Hilangnya taipan itu terjadi setelah ia diduga menulis esai pedas pada awal Maret 2020 yang mengkritik respons Xi Jinping terhadap epidemi corona.
Dalam artikel itu, ia mengecam tindakan keras partai terhadap kebebasan pers dan intoleransi perbedaan pendapat.
Ren tidak menyebut nama Xi. Namun dia secara tidak sengaja menyebut pemimpin puncak sebagai "badut" yang haus kekuasaan.
"Saya tidak melihat seorang kaisar berdiri di sana memamerkan 'pakaian barunya', tetapi seorang badut yang menanggalkan pakaiannya dan bersikeras terus menjadi seorang kaisar," tulis Ren.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR