Advertorial
Intisari-online.com -Hibakusha adalah ungkapan Jepang untuk para warganya yang selamat dari tragedi pengeboman Hiroshima dan Nagasaki saat perang dunia II silam.
Salah satunya adalah Tsukasa Uchida, pria asal Nagasaki ini.
Bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 silam telah meluluh lantakkan Jepang.
Kalah dalam perang dunia II, negara yang awalnya ikut perang dalam upaya mereka melakukan Restorasi di bawah pimpinan Kaisar Meiji pun kemudian sadar diri.
Mereka kemudian fokus dalam membangun kembali negara mereka dengan upaya yang bisa mereka lakukan.
Banyak sekali warga Jepang yang meninggal saat terjadi pemboman di Hiroshima dan Nagasaki.
Hanya sedikit yang selamat dari kejadian mengenaskan tersebut, da mereka disebut hibakusha.
Tsukasa Uchida adalah salah satunya.
Ia baru berusia 15 pada saat itu.
Saat itu ia bekerja di pabrik senjata yang jaraknya 1,3 kilometer dari pusat bom.
Sayang, keluarganya saat itu berada di rumah yang berada tepat di tempat bom dijatuhkan.
Bom atom itu dijatuhkan di distrik Matsuyamamachi, Nagasaki.
Dari kejadian mengerikan itu, Tsukasa kehilangan ayah dan keempat sepupunya.
Sejak perang dunia II berakhir, Tsukasa bekerja di Kantor Gubernur Nagasaki.
Ia terlibat dalam mengedit publikasi pemberitaan pasca pemboman yang mengerikan itu.
Saat itu juga, ia menjadi pembicara aktif, menceritakan pengalamannya dari serangan nuklir tersebut.
Perlu diketahui meski ia selamat, ia telah alami paparan radiasi dari bom atom tersebut.
Namun tidak patah arang, Tsukasa tetap menjaga hidupnya agar senantiasa sehat.
25 tahun sejak pemboman tersebut yaitu pada 1970, Tsukasa terlibat dalam pembuatan "peta restorasi".
Peta restorasi adalah peta yang dibuat untuk memetakan kembali distrik Matsuyamamachi sebelum terjadi pemboman yang biadab tersebut.
Tsukasa berjalan mengunjungi orang-orang yang telah selamat dari bom tersebut.
Satu persatu keluarga ia kunjungi dan ia kemudian melengkapi peta tersebut dengan nama dari 300 keluarga.
Kemudian pada pertengahan dekade 80-an, ia berupaya hentikan peruntuhan gedung SD tempatnya dulu bersekolah.
Sekolah yang kini masih berdiri itu bernama SD Shiroyama, berjarak hanya 500 meter dari titik bom dijatuhkan.
Akhirnya, keputusan peruntuhan gedung ditolak dan gedung SD tersebut dilestarikan untuk digunakan tetap sebagai sekolah.
Pada Oktober 2016 kemarin, struktur bangunan tersebut ditunjuk bersama dengan menara lonceng tua dari Katedral Urakami sebagai monumen bersejarah dari pengeboman Nagasaki.
Sayang, April ini, Tsukasa Uchida meninggal di usianya yang berumur 90 tahun.
Ia meninggal pada 6 April 2020 akibat sakit pneumonia.
Pemakamannya dilakukan pada 8 April 2020 di aula kota Hori Kaikan, Nagasaki.
Ia meninggalkan istri dan anak serta beberapa cucu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini