Advertorial

Niat Hati Takuti Warga Agar Tak Keluar Kampung Hingga Viral Sampai ke Korea Selatan, Apa Daya Malah Jadi Tontonan, Begini Nasib Dua Pocong di Sukoharjo Sekarang

Ade S

Editor

Intisari-Online.com -Banyak cara dilakukan oleh warga masyarakat untuk mencegah penularan virus corona.

Salah satu di antaranya adalah membatasi akses keluar masuk warga dari suatu tempat dengan cara memasang portal.

Namun, ada yang unik dari penjaga portal diDukuh Kesongo RT 002 RW 001, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sebab, yang menjaganya bukanlah petugas keamanan lengkap dengan seragamnya, melainkan dua 'pocong'.

Pocong portal ini berwujud dua orang warga yang mengenakan pakaian hantu pocong.

Mereka bersiaga menghadang jalan masuk kampung.

Tujuannya untuk membantu pemerintah supaya warga, terutama anak-anak tak keluar rumah selama pandemi corona.

"Itu kita mulai jam 7 malam sampai jam 9 malam. Penting anak tidak main ke luar karena massa libur sekolah," kata tokoh pemuda Desa Kepuh Anjar Panca.

Baca Juga: Jatuhkan Denda Rp8,9 Juta pada Warganya yang Berada Terlalu Dekat dengan Orang Lain, Jerman Berhasil Membawa Senyum Harapan Bagi Dunia dalam Penanganan Wabah Corona

Namun, portal pocong tersebut kemudian dihentikan.

Sebab, portal pocong yang seharusnya digunakan menakut-nakuti anak-anak justru mengundang perhatian warga lain.

Warga malah berbondong-bondong datang ke dusun untuk menyaksikan pocong menjaga kampung.

"Tujuannya biar warga di rumah. Tapi malah banyak warga yang menonton. Akhirnya sepakat untuk sementara kita hentikan karena malah mengundang massa. Takutnya terjadi kesalahan," tutur dia.

Kini, untuk sementara, dua pocong itu 'beristirahat' menjaga akses kampung.

Ide realisasi

Awalnya, Anjar mengatakan, mendapat ide realisasi pocong menjaga kampung dari viralnya foto pocong di sebuah media Korea Selatan.

Baca Juga: Sudah Jadi Pandemi Global, Negara Wilayah Pasifik ini Belum Laporkan Kasus Virus Corona Satupun, Sedangkan di Negara ini Sebut Virus Corona Bakal Berakhir di Penjara!

Sebelumnya, warga kampung mereka memang pernah memakai kostum pocong saat malam Satu Suro pada tahun 2019.

Foto dua warga menggunakan kostum pocong itu kemudian menyebar setelah diunggah kembali oleh warga dengan tulisan 'portal antimainstream'.

Tak disangka, foto itu diberitakan media Korea Selatan, SBS.co.kr.

Artikel berjudul 'Pencegahan Covid, Desa di Indonesia Sampai Dijaga Hantu Pocong' itu ditulis dalam huruf Hangul.

"Keterangan di pemberitaan menyebut, keterangan foto berada di Tukrejo, Purworejo," kata dia.

Karena terlanjur viral, Anjar dan sejumlah warga menggagas kembali ide pocong portal untuk menjaga kampung mereka.

Namun karena implementasi tidak sejalan dengan tujuan agar orang-orang tetap berada di rumah, pocong portal itu kini dihentikan sementara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Dua "Pocong" Jaga Desa di Sukoharjo, Supaya Warga Tak Keluar Rumah, Malah Ramai Jadi Tontonan".

Artikel Terkait