Menurut penelitian, kadar karbon dioksida di atmosfer lebih tinggi dari yang diharapkan selama periode Cretaceous, 115-80 juta tahun yang lalu, menantang model iklim saat ini dari periode tersebut.
Mid-Cretaceous adalah masa kejayaan dinosaurus tetapi juga periode terpanas dalam 140 juta tahun terakhir, dengan suhu di daerah tropis setinggi 35 derajat Celcius, dan permukaan laut 170 meter lebih tinggi dari saat ini, kata para ilmuwan.
Namun, kata mereka, sangat sedikit yang diketahui tentang lingkungan selatan Lingkaran Antartika pada waktu itu.
Para ilmuwan membandingkan bukti terbaru tentang hutan hujan sedang di kawasan itu dengan apa yang ditemukan di Selandia Baru saat ini.
Mereka mengatakan temuan ini bahkan lebih signifikan mengingat bahwa Kutub Selatan hanya mengalami malam kutub empat bulan, artinya untuk sepertiga setiap tahun tidak ada sinar matahari yang memberi kehidupan sama sekali.
Menurut para peneliti, keberadaan hutan menunjukkan suhu rata-rata di wilayah ini sekitar 12 derajat Celcius, dengan sedikit kemungkinan untuk adanya tutup es di Kutub Selatan pada saat itu.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR