Advertorial
Intisari-Online.com -Seorang ilmuwan, ahli astrofisika, yang bekerja pada perangkat anti-korona berakhir di rumah sakit.
Melansir Mirror, Senin (30/3/2020), Dr Daniel Reardon dari Australia mengira telah menemukan ide yang bagus dengan membuat kalung yang akan berbunyi ketika tangan pemakainya berada di dekat wajah.
Tentu hal tersebut dimaksudkan agar orang tidak sembarangan atau lupa menyentuh wajah mereka dengan tangan.
Tetapi Daniel kehilangan minat ketika penemuannya tak berhenti berbunyi kecuali ada magnet yang mendekat.
Hasil itu adalah berlawanan dari apa yang seharusnya dilakukan oleh alat tersebut.
Daniel mengatakan kepada BBC bahwa tanpa berpikir panjang, ia kemudian mulai meletakkan magnet di wajahnya, termasuk telinga dan hidungnya, berpura-pura magnet-magnet itu adalah tindikan.
Tapi masalah dimulai ketika dia meletakkan magnet di kedua lubang hidung dan magnet-magnet itu bereaksi, menjepit bersama, kemudian terjebak di septumnya.
Dalam kesakitan, Daniel menyadari tidak akan mudah untuk mengambil magnet-magnet itu.
Dia bahkan mencoba menggunakan magnet lain untuk mengeluarkannya dari hidungnya, tetapi magnet itu kemudian terjebak juga.
Daniel kemudian menggunakan tang untuk mencoba dan mengeluarkan magnet tetapi tang itu justru terus tertarik oleh magnet.
Karena hidungnya terus tertarik, rasa sakitnya semakin bertambah.
Dia memutuskan untuk menerima kesalahannya dan menghadapi rasa malu dengan pergi ke rumah sakit setempat di Melbourne.
Daniel akhirnya mengajak rekannya karena dia bekerja di rumah sakit.
Dr Reardon, seorang peneliti di sebuah universitas, mengatakan: "Mereka pikir itu hebat, terutama para dokter yang mengenal rekan saya.
"Mereka datang untuk tertawa dan bertanya 'mengapa kamu menaruh magnet di hidungmu?'"
Para petugas medis berhasil melepaskan magnet tetapi Dr Reardon tidak membuang penemuannya, untuk saat ini.
Dia mengatakan dia akan menyerahkannya kepada seseorang "lebih berkualifikasi".