Advertorial
Intisari-Online.com- Sebagai salah satu cabang olahraga yang diperlombakan pada Asian Games, sepak takraw menjadi salah satu keunikan tersendiri.
Olahraga yang berkembang di Asia Tenggara ini mulai muncul di zaman Kesultanan Melayu yang memerintah Malaka abad ke-15.
Dilansir dari asiangames2018.id, kala itu Sumatera yang menjadi bagian dari Malaka menjadikan permainan ini sebagai permainan para bangsawan.
Baru pada 1970an, sepak takraw kemudian dianggap sebagai salah satu cabang olahraga ketika Indonesia menjamu Muhibah Malaysia dan Singapura yang “mengenalkan” konsep olahraga unik ini pada pemerintah.
Baca Juga:Evolusi Suku Bajau Indonesia: Mampu Menahan Napas 13 Menit Hingga di Kedalaman 61 Meter!
Permainan Sepak Takraw sendiri melibatkan 6 pemain yang terbagi menjadi dua regu saling lawan.
Ketika pertandingan sudah berjalan, kedudukan menjadi tak jelas.
Setiap pemain dituntut mempu melakukan gerakan-gerakan akrobatik.
Baik waktu menyerang mau pun saat menahan serangan-serangan lawan.
Baca Juga:Mafia Amerika Tak lagi Menyeramkan, Inilah Lima Gangster Terbesar di Dunia Saat Ini
Seperti pernah dimuat dalam majalah HAI edisi no.40/XI tahun 1987, ketika melakukan smes, seorang pemain terlihat bersalto di udara dan mendarat mulus.
Teknik menguasai bola rotan dalam sepak takraw sendiri ada lima teknik.
Sepak sila, yakni menyepak bola dengan bagian dalam kaki.
Sedikit di bawah matai kaki.
Baca Juga:Gempar, Anak Bung Karno yang Pernah Jadi Kondektur Bemo dan Jualan Es di Manado
Ketika melakukan sepakan ini kaki yang tak menyepak sedikit dibengkokkan.
Sepakan ini biasa digunakan untuk menahan lontaran bola lawan atau memberi umpan kepada lawan.
Selanjutnya, yakni sepak badik. Bila sepak sila dilakukan dengan bagian dalam kaki, ini menggunakan daerah sedikit di bawah mata kaki bagian luar.
Sepakan ini biasanya digunakan sebagai refleks menolak serangan lawan.
Teknik ketiga adalah sepak punggung kaki, yakni menggunakan punggung kaki bagian depan.
Tujuannya untuk menghasilkan sepakan lurus ke muka.
Sepak paha, sesuai namanya sepakan ini mengunakan paha.
Efek yang dihasilkan biasanya lambungan bola yang tak terlalu tinggi sebelum diumpankan.
Baca Juga:Ada Jeritan dari Bawah Tanah, Setelah Digali Hewan Hitam nan Unik Ini Ditemukan Didalamnya
Teknik terakhir sebenarnya tidak dikategorikan dalam sepakan.
Karena bukan menggunakan kaki, melainkan kepala.
Tapi tetap saja disebut sebagai sepak kepala.
Dalam melakukan gerakan ini, yang paling mendukung adalah gerak otot leher.
Baca Juga:Tinggalkan Cara Lama, Ini Cara Mudah Masukkan Benang ke dalam Lubang Jarum
Semakin tinggi tubuh pemain, semakin efektif gerak sepak kepalanya.
Bagaimana? Apakah Anda tertarik mencoba memainkan bola rotan dengan gerakan akrobatik?
Setidaknya saat Asian Games 2018 Agustus nanti digelar, yuk coba saksikan!
Baca Juga:Kisah Reuni Singa dan Tuannya yang Berpisah 7 Tahun Bikin Hati Meleleh