Setelah pada tahun 1960 menyamai rekor Ndalip Gurnam Singh tidak melepaskannya lagi sampai "exit" tahun 1962. Di luar negeri, di Bukares dalam kejuaraan antar mahasiswa (1961) dua kali secara berturutan 15 : 39.4 dan 15 : 32.6.
Dalam tahun 1962 ia membuat sejarah dengan keberhasilannya untuk melewati batas waktu 15 menit untuk jarak 5.000 m ini.
Dalam suatu pertandingan di Surabaya Gurnam membuat rekor dengan 15 : 28.9 dan di stadion Senayan pertengahan tahun dalam dwilomba dengan Australia tercatatlah waktu bersejarah itu: 14 : 44.0.
10.000 M
Seperti dalam jarak 5.000 m Ndalip memulai penumbangan rekor di tahun 1951, waktunya 40 : 36.6. Tidak demikian luar biasa prestasi ini, namun nama Ndalip Singh cukup menggemparkan ketika itu, sebab dia pun "menang-menang" di jarak-jarak lain.
Tapi tahun 1956 terdengarlah nama Gurnam Singh, yang di Medan menurunkan rekor sekaligus sampai 36 : 09.0. Terdapat semacam persaingan dari kejauhan waktu itu antara kedua Singh ini.
Dalam kejuaraan PASI 1956 di Yogya Ndalip rebut kembali rekornya dengan 34 : 21.0.
Patut kita catat nama Ndalip Singh sebagai pelari luar biasa untuk tahun 1956. Sebab dalam kejuaraan nasional 1956 di Yogya itu Ndalip telah menjadi trijuara: untuk 1.500 m, 5.000 m dan 10.000 m.
Baca juga: Inilah Senjata yang Telah Mencetak Para Pahlawan Dunia dan Atlet Kelas Internasional di Asian Games
Setelah tahun 1956 lewat maka lewatlah juga riwayat Ndalip Singh sebagai pelari Indonesia. Tapi tradisinya dilanjutkan oleh Gurnam Singh, yang merajai arena atletik dari 1960 sampai 1962.
Berturut-turut, tanpa memberikan kesempatan kepada pelari lain, Gurnam memperbaiki rekor nasional, 1960: 33 : 55.0 dan 33 : 26.9, 1961: 33 : 23.6 dan 32: 50.8 (dalam kejuaraan terbuka Malaysia) dan 1962: 31: 58.1 (di Manila), 31 : 13.8, kemudian untuk terakhir kali dalam Asian Games 4 di Jakarta 30 : 47.2.
Marathon
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR