Advertorial

Virus Corona: Dokter 'Jahat-Jenius' Ini Memasang Ventilator untuk Dapat Mengobati Sembilan Pasien Sekaligus: Pada Suatu Titik Kita Tidak Punya Pilihan'

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Seorang dokter "jenius jahat" telah bermain-main dengan ventilator sehingga dapat mengobati sembilan pasien, bukan hanya satu.

Dilansir dari Daily Star, Sabtu (21/3/2020), Dr Alain Gauthier dari Kanada, yang memiliki gelar PhD adalah seorang ahli anestesi di Rumah Sakit Distrik Perth dan Smiths Falls di Ontario.

Dia mendapat ide ini setelah menonton video YouTube yang dibuat oleh dua dokter Detroit pada tahun 2006, lapor CBC News.

Dalam video tersebut memperlihatkan beberapa selang dipasang pada satu ventilator sehingga beroperasi beberapa kali dari kekuatan normalnya.

Baca Juga: Postif Corona, Detri Warmanto Beri Pesan: Jika Positif Corona, Kita Harus Umumkan pada Masyarakat

Dr Gauthier mengatakan dia khawatir bahwa rumah sakit tempat dia bekerja mungkin tidak memiliki cukup ventilator.

Dia mengatakan kepada CBC News: "Pada satu titik kita mungkin tidak memiliki pilihan lain."

"Pilihannya bisa baik, kita membiarkan orang mati atau kita memberikan kesempatan itu."

Baca Juga: Tak Cukup Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Hadapi Corona, Berjemur Jam 6 Pagi Juga Bikin Kulit Keriput, Ternyata Ini Jam Terbaik untuk Berjemur Menurut Pakar

Menurut Canadian Press, Dr Gauthier mengatakan gagasan itu telah dicoba sebelumnya, untuk korban penembakan massal di Las Vegas pada 2017.

Rekan Dr Gauthier, Alan Drummond memamerkan karyanya di Twitter dengan menyebutnya 'jenius jahat.'

Tweet ini telah disukai sebanyak 70.000 kali dan telah di-retweet lebih dari 15.000 kali.

Itu bahkan menarik perhatian Elon Musk, miliarder dan pendiri Tesla dan SpaceX, yang menulis: "sebuah thread menarik."

Baca Juga: Disebut Trump Bisa Obati Virus Corona, Banyak Orang Pesan Obat Malaria Ini: Ini Efek Mematikan dari Klorokuin

Di AS, produksi ventilator sedang dipercepat karena jumlah coronavirus terus meningkat.

Saat ini, rumah sakit Amerika memiliki sekitar 170.000 ventilator yang dapat digunakan.

Tetapi negara itu mungkin membutuhkan hampir 742.000 untuk skenario pandemi yang parah, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Baca Juga: 22 Maret 2020: Selamat Hari Air Sedunia ke-28! Tema 'Air dan Perubahan Iklim' Ajak Umat Manusia Mainkan Perannya di Kehidupan Sehari-hari

Wabah virus corona di dunia masih terus merebak.

Menurut data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Minggu (22/3/2020) pagi, jumlah total kasus virus corona Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 271.629 kasus.

Dari kasus-kasus tersebut, terjadi 11.282 kematian dengan 87.403 pasien sembuh.

Jumlah sebaran kasus paling banyak secara akumulatif masih ada di daratan China, yaitu 81.348 kasus.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Corona, Presiden Turki Erdogan Keluarkan Paket Ekonomi Senilai Rp250 Triliun, Untuk Apa Saja?

Ada 3.253 kasus kematian yang dilaporkan. Sementara, jumlah pasien sembuh mencapai 71.266 kasus.

Terbaru, jumlah kasus kematian di China dilampaui oleh Italia.

Italia menjadi negara kedua dengan jumlah total kasus infeksi virus corona terbesar setelah China, yaitu sebanyak 53.578.

Baca Juga: Sebelum Dinyatakan Positif Virus Corona, Andrea Dian Didiagnosis Demam Berdarah: Ini Perbedaan Gejala Demam Berdarah dan Virus Corona

Namun, jumlah pasien meninggal dunia telah mencapai lebih dari 4.000 kasus.

Sementara, pasien sembuh yang dilaporkan adalah sebanyak 4.440.

Selain Italia dan China, perkembangan yang berbeda terus terjadi di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Bercinta dengan Lumba-lumba, Pria Ini Mengaku Digoda dengan Sangat Agresif, Saat Hubungan Mereka Dipisahkan, Lumba-lumba Itu Bahkan 'Nekat Bunuh Diri'

Artikel Terkait