Merokok dan konsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi cenderung memengaruhi fungsi sfingter esofagus bagian bawah (LES), menyebabkannya rileks dari perut dan memungkinkan asam refluks masuk ke kerongkongan.
Hernia hiatal di mana sebagian lambung terletak di dalam dada dan bukan di perut, dapat memengaruhi cara kerja LES dan merupakan faktor risiko refluks. Hernia hiatal sendiri tidak menimbulkan gejala. Hanya ketika LES gagal maka mulas terjadi.
Kehamilan dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam rongga perut dan memengaruhi fungsi LES dan membuatnya cenderung mengalami refluks.
Obesitas juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan di perut, dan dengan demikian refluks dengan cara yang sama.
Penyakit utama kerongkongan juga dapat muncul dengan mulas sebagai gejala. Ini termasuk, antara lain, scleroderma dan sarkoidosis.
Gejala asam lambung tinggi
Gastroesophageal reflux disease (GERD), adalah suatu kondisi di mana mulas adalah gejala. Asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan rasa sakit.
Nyeri ini bisa dirasakan sebagai sensasi terbakar di belakang tulang dada atau tulang dada, baik sebagai kejang atau sakit yang tajam.
Sering kali rasa sakit akibat refluks asam dapat disalahartikan sebagai rasa sakit akibat serangan jantung.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR