Advertorial
Intisari-online.com -Kemunculan virus corona Covid-19 membuat banyak orang mencari cara untuk tetap sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Pada saat yang sama, banyak orang yang terkejut saat menyadari hal-hal mendasar sangat membantu dalam mencegah virus corona.
Hal-hal tersebut antara lain, rajin mencuci tangan, menutup mulut ketika batuk dan bersin, serta berdiam diri di rumah ketika sakit.
Namun, di antara semua itu, tentu belum banyak yang menyadari, face mist juga bisa memberikan "bantuan" serupa.
Face mist adalah semprotan penyegar wajah.
Tips menggunakan face mist ini disebutkan dalam sebuah video yang diunggah di Instagram oleh Dermatolog Mona Gohara, MD.
Melansir Kompas.com, dia mengaku, temannya -seorang dokter lainnya dari Yale School of Medicine, menyebutkan, virus itu cenderung berkembang biak di lingkungan yang lembap.
"(Namun) permukaan mukosa yang kering dan pecah-pecah lebih rentan terhadap datangnya infeksi."
"Melembapkan udara di sekitar kita dan saluran hidung kita akan membantu mencegahnya," kata Gohara.
Kepala Klinis Alergi dan Imunologi di Yale School of Medicine pun mengonfirmasi teori itu.
"Ini (menggunakan face mist) adalah saran yang kuberikan kepada para pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah," ungkap dia.
Menggunakan face mist untuk mencegah infeksi virus corona menurut dia lebih menekankan soal kelembapan, bukan karena adanya bahan-bahan khusus dalam formula produk.
Baca Juga: Gejala Tifus pada Orang Dewasa, dari Sakit Kepala, Sakit Perut, Hingga Terlihat Ruam di Kulit
Jadi, keduanya sepaham, penggunaan face mist adalah cara sederhana untuk meningkatkan tindakan pencegahan terhadap virus corona.
Namun, mereka juga menekankan, face mist tak mampu menggantikan tindakan pencegahan standar seperti mencuci tangan dan mengikuti pedoman lainnya yang disampaikan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
"Ini hanya sebagian kecil," kata Gohara.
(Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Face Mist Bisa Bantu Cegah Infeksi Virus Corona, Benarkah?"