Soeharto juga diminta untuk segera memberikan laporan kepada Presiden.
Namun sampai saat ini, keberadaanya tak jelas.
Supersemar dan Supertasmar yang asli belum bisa diketemukan bahkan pencarian sampai Sekretariat Negara.
Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Asvi Warman Adam menilai bahwa Supersemar merupakan blunder yang dibuat Soekarno.
"'Mengambil suatu tindakan yang dianggap perlu'.
Itu mungkin blunder yang dilakukan Bung Karno, oleh seorang sipil, dengan perintah yang tidak jelas pada seorang tentara," kata Asvi pada 6 Maret 2016.
4. Supersemar ada berapa versi?
Keraguan keaslian Supersemar yang dipublikasikan secara luas muncul setelah Presiden Soeharto dan Orde Baru (Orba) tumbang pada 1998.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR