Perbaikan kondisi hidup dan pengenalan antibiotik menghasilkan penurunan drastis dari morbiditas dan mortalitas demam tifoid di negara-negara industri.
Di daerah berkembang di Afrika, Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat, penyakit ini terus menjadi masalah kesehatan masyarakat.
WHO memperkirakan beban penyakit demam tifoid global mencapai 11-20 juta kasus setiap tahun, yang mengakibatkan sekitar 128.000-161.000 kematian per tahun.
Risiko tifoid lebih tinggi pada populasi yang tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai.
Komunitas miskin dan kelompok rentan termasuk anak-anak berada pada risiko tertinggi.
Pengobatan
Demam tifoid dapat diobati dengan antibiotik. Karena resistensi terhadap antibiotik telah muncul termasuk fluoroquinolon, antibiotik yang lebih baru seperti sefalosporin dan azitromisin digunakan di daerah yang terkena.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR