Advertorial

Dibekuk Bak Penjahat Kriminal, Beginilah Polisi di China Mengamankan Pasien Virus Corona yang Menolak Menggunakan Masker

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Intisari-online.com - Saat ini virus corona adalah ancaman paling serius di seluruh dunia, dengan jumlah infeksinya mencapai ribuan orang.

Menurut CNN, Senin (9/3) di seluruh dunia korban yang meninggal mencapai 3.827 orang, sementara jumlah terinfeksi mencapai 109.976 dan 62.240 dinyatan sembuh.

Sementara korban terbesar masih di China, negara di mana virus tersebut muncul pertama kali sebelum kemudian menjadi pandemi ke seluruh dunia.

Virus ini berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China yang dianggap pusat penyebaran virus corona.

Baca Juga: Pasca Pesta Pernikahannya dengan Wanita 7 Tahun Lebih Tua, Uang di ATM Aktor Ini Sisa Rp300 Ribu, Ini Alasan Pria Sukai Wanita yang Lebih Tua

Akibatnya, kini China dalam gelombang besar menghadapai krisis kesehatan, yang berdampak pada berbagai aspek.

Di tengah kekhawatiran virus corona, China melakukan peraturan ketat untuk seluruh penduduknya menggunakan masker.

Bahkan, tak hanya petugas medis, polisi pun diturunkan untuk ikut serta menangkal wabah virus corona ini, misalnya seperti kasus berikut ini.

Melansir dari Daily Star pada Senin (9/3/2020), sebuah rekaman beredar di Weiboo, situs video milik China di mana seorang polisi membekuk seorang wanita layaknya penjahat kriminal.

Baca Juga: Jumlah Korban Virus Corona Capai 109.976 Orang, Ayo Kenali Gejala Infeksi Virus Corona dari Jenis Batuk

Video tersebut menyebar dengan luar, dan diketahui terjadi di sebuah taman di Nanning, Provinsi Guangxi, China.

Wanita tersebut tampak dibekuk, oleh polisi diketahui karena tidak mengenakan masker.

Saat dibekuk petugas, wanita tersebut marah dan mengatakan, "Pergi kau, lepaskan seragammu!"

Kemudian, seorang petugas menjawab dan berkata, "semua orang mengenakan masker, orang lebih tua dari Anda pun juga memakainya."

Wanita yang tidak disebutkan namanya itu diketahui menolak mengenakan masker, dan memeriksa suhu tubuhnya lapor Southern Metropolitan Post.

"Apa yang telah kulakukan salah?" ujar wanita tersebut.

Baca Juga: Tidak Hanya Pegawai Tidak Terlatih, ini Dia Kebobrokan Ekonomi China yang Buat Lambatnya Respon Negara itu Hadapi Mewabahnya Virus Corona

Wanita ini mengklaim bahwa orang-orang dengan masker hanya menunggu untuk mati, jika terbukti positif virus corona.

Dia kemudian berkata, "orang-orang yang memakai masker, semuanya adalah pasien virus corona, saya bukan salah satu dari mereka."

"Saya adalah warga negara yang sehat dan saya tidak membutuhkannya," ujarnya.

Namun, petugas tidak memperdulikannya dan menjerat wanita itu ke lantai lalu membawanya ke pos terdekat.

Menurut pengumuman kota Nanning, semua orang wajib mengenakan masker, saat di tempat umum, transportasi atau di manapun.

Ada toleransi bagi mereka yang tinggal di rumah sendirian, atau berkendara dengan mobil sendiri.

Baca Juga: Jadi Lokasi Rumah Sakit Khusus Corona, Ini 5 Fakta Eks Kamp Vietnam di Pulau Galang, Ada 50 Kamar Isolasi hingga Bisa Tampung 1.000 Pasien

Namun hampir sebagian besar diwajibkan menggunakan masker sebagai langkah melawan virus corona.

China telah menunjukkan penurunan dalam kasus virus corona, dalam dua minggu terakhir, sementara di Eropa, Timur Tengah dan negara Asia lainnya mengalami peningkatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua orang untuk melawan virus corona.

Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal di WHO, mengatakan, "Epidemi ini dapat didorong kembali tetapi hanya dengan pendekatan yang terkoordinasi dan komprehensif yang melibatkan seluruh pemerintahan."

"Kami menyerukan kepada setiap negara untuk bertindak dengan kecepatan, skala, dan tekad yang jernih," katanya.

Artikel Terkait