Pihak berwenang juga memindahkan sebagian sampah yang diproduksi di Wuhan ke kota-kota tetangga untuk pembakaran, selain itu juga tengah dilakukan upaya meminta bantuan dari perusahaan-perusahaan pengolahan limbah di seluruh negeri.
China Shipping Group dan sebuah perusahaan di Anhui mengerahkan sejumlah kabin insinerasi limbah medis keliling Wuhan pada bulan lalu.
"Pembuangan limbah medis adalah bagian utama dari perang melawan wabah, yang merupakan seruan bagi pemerintah untuk mempercepat pembangunan fasilitas baru dan meneliti teknologi pengolahan limbah," kata Du Huanzheng, Direktur Institut Ekonomi Daur Ulang di Universitas Tongji di Shanghai.
Saat ini pembakaran menjadi cara yang disukai untuk mengatasi limbah medis di China, sementara negara-negara industri lain menghapus insinerator karena masalah kesehatan dan lingkungan.
Sementara itu, upaya penggunaan masker secara efektif juga dilakukan oleh penduduk Wuhan di mana mereka dilarang meninggalkan rumah mereka tanpa izin.
"Kami tidak memiliki kemewahan untuk mengganti masker kami setiap hari sehingga kami telah belajar untuk menjaga konsumsi kami seminimal mungkin," kata penduduk setempat, Chen Hao.
Akan tetapi dia mengaku tak khawatir dengan hal tersebut. Menurutnya banyak pula orang di sekitarnya yang melakukan hal yang sama
"Saya bukan satu-satunya yang mencoba menggunakan masker selama mungkin dan mungkin sebagai hasilnya, saya tidak melihat banyak topeng dibuang di tempat sampah yang ditunjuk di perkebunan saya," kata dia.
Chen mengatakan dia biasanya mengikuti instruksi para ahli untuk memotong masker bekasnya menjadi bentuk potongan-potongan sebelum membuangnya untuk menghindari masker-masker tersebut dijual kembali.
Nur Rohmi Aida
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masker Bekas Menumpuk, China Berjuang Atasi Tumpukan Limbah Medis akibat Epidemi"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR