Advertorial
Intisari-Online.com - Data per hari Minggu (23/2/2020), total kasus orang terinfeksi virus corona Covid-19 tercatat 78.583 kasus.
Sementara, angka kematian akibat virus corona mencapai 2.364 jiwa di seluruh dunia.
Adapun, data hingga Sabtu (22/2/2020), jumlah pasien sembuh sebanyak 20.863.
Maraknya kasus infeksi baru dan kematian akibat virus corona di luar China membuat ketakutan masyarakat internasional memuncak. Namun, di saat yang sama, kasus infeksi virus di China dikabarkan menurun.
WHO kemudian memperingatkan peluang mempersempit penyebaran penyakit mematikan virus corona semakin sempit. Peringatan itu muncul ketika orang Eropa pertama meninggal akibat virus corona.
Awalnya virus ini muncul pada Desember 2019 di China tapi kini sudah menyebar ke lebih dari 25 negara dan menyebabkan lebih dari selusin kematian di luar daratan China.
Seorang Italia berusia 78 tahun dari wilayah Veneto meninggal di rumah sakit setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Italia sendiri telah mengunci sepuluh kota dan meminta lebih dari 50 ribu warganya untuk tinggal di rumah. Sebuah langkah penguncian kota seperti di Provinsi Hubei, China.
Di China, jumlah kasus di luar Hubei di mana jutaan orang masih berada di bawah karantina efektif, secara umum mengalami penurunan. Meskipun kasus baru ditemukan di beberapa penjara dan rumah sakit pada jumat (21/02/2020) kemarin.
Tetapi, hanya ada 31 kasus baru yang dilaporkan di luar provinsi pusat pada sabtu (22/02/2020) karena jumlah kasus nasional naik melampaui angka 76 ribu.
Kekhawatiran sempat meningkat terkait data resmi yang dapat dipercaya bagaimanapun pejabat Hubei telah mengubah metode penghitungan kasus dan mengubah angka mereka lagi.
Tim pakar yang dipimpin WHO akan mengunjungi Wuhan, ibukota provinsi Hubei, pada sabtu (22/02/2020). Sementara itu kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa "jendela peluang" untuk menahan penyebaran internasional wabah itu "menyempit", ketika kasus-kasus melonjak di Timur Tengah dan di Korea Selatan.
Dia memperingatkan bahwa jika negara-negara tidak cepat bergerak untuk memerangi penyebaran virus, "wabah ini bisa mengarah ke segala arah. Bahkan bisa berantakan."
Penyebaran Internasional
Kasus-kasus virus mematikan dilaporkan di sejumlah negara di Timur Tengah pada hari Jumat (21/02/2020), termasuk kasus pertama di Israel dan Libanon.
Iran mengatakan empat orang di sana telah meninggal dan 18 orang terinfeksi dari wabah tersebut.
Hampir 350 orang telah terinfeksi di Korea Selatan, termasuk dua kematian, menjadikannya negara yang paling terpukul di luar China.
AS bahkan menyarankan warganya untuk menghindari bepergian dengan kapal pesiar di Asia karena katanya kapal bertindak sebagai penguat virus.
Beberapa warga Australia dan seorang Israel dievakuasi awal pekan ini dari kapal pesiar Diamond Princess yang dites positif terkena virus corona ketika kembali ke negara asal mereka. Mereka sebelumnya dibersihkan di Jepang.
Kasus-kasus tersebut akan memicu pertanyaan tentang kebijakan Tokyo yang mengizinkan mantan penumpang untuk pulang ke rumah mereka setelah tes menunjukkan negatif.
Dua mantan penumpang, keduanya warga Jepang dan berusia 80 tahun meninggal di Jepang pada kamis (20/02/2020) kemarin.
Pemerintah Inggris mengonfrimasi melalui akun twitter bahwa penerbangan evakuasi telah meninggalkan Jepang pada sabtu dengan membawa 32 orang Inggris dan penumpang Eropa lain, termasuk di dalamnya orang pemerintah Inggris dan staf medis.
Panitia Olimpiade Tokyo 2020 menunda training untuk relawan-relawan militer karena kasus virus corona namun dikatakan tidak ada pertimbangan untuk membatalkan olimpiade.
Suram dan Kompleks
Hampir 400 kasus baru dilaporkan secara nasional di China pada sabtu, kurang dari setengah jumlah kasus baru pada hari sebelumnya.
Penurunan kasus baru virus corona datang ketika pejabat di provinsi Hubei diperintahkan untuk merevisi angka untuk menghapus "keraguan" di sekitar data.
Pemerintah telah merevisi secara retroaktif terkait data yang dilaporkan sebelumnya selama dua hari pada pekan lalu, yang terbaru dalam serangkaian amandemen yang dilaporkan secara resmi di pusat penyebaran virus corona, di kota Wuhan, provinsi Hubei.
Beberapa perubahan pada metode penghitungan Hubei telah mempunyai upaya rumit lebih lanjut dalam melacak penyebaran virus.
Pemerintah China mengungkapkan adanya kasus-kasus lamban adalah bukti bahwa tindakan penahannya yang drastis berhasil tapi infeksi baru muncul di dua rumah sakit Beijing. Lebih dari 500 kasus lainnya dilaporkan di penjara-penjara di seluruh negeri.
Pada pertemuan Politburo yang dipimpin oleh presiden China, Xi Jinping pada jumat, dikatakan oleh Jinping bahwa puncak epidemi belum tiba. Situasi di Hubei dan Wuhan tetap suram dan kompleks.
Banyak negara telah melarang pelancong dari China dan maskapai menunda penerbangan menuju dan dari negara itu.
Miranti Kencana Wirawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Infeksi Baru Virus Corona di China Menurun di Saat Kasus Internasional Meningkat"