Advertorial
Intisari-Online.com- Seorang warga mengatakan, asap pertama kali muncul sekitar pukul 13.00 WIB hari Sabtu (14/4/2018).
Sumber dari kepulan asap itu kemudian diketahui berasal dari rumah Ferdinan (40) mantan petinju profesional di Jalan Kakap 2, RT 6 RW 1, Kuningan, Semarang Utara.
Dilansir dari Tribun News, Ferdinan memang terkenal kasar dan temperamen bahkan dia tak segan memukul istri dan tetangganya.
Nah, jika Anda memiliki orang terdekat yang mudah terbakar amarahnya, 6 cara berikut dapat Anda praktikkan sebelum terjadi hal tak diinginkan!
Baca Juga:Bernapas Lewat Organ Intim, Inilah Kura-kura 'Punk' Berambut Hijau yang Terancam Punah
1. Anda tidak ingin terlibat dalam pertengkaran
Katakan: "Saya tahu ini benar-benar menjengkelkan. Saya minta maaf hal ini terjadi pada Anda.”
Meski Anda sebenarnya tidak peduli dengan kemarahannya, cobalah merasa menjadi pendengar.
Anda tidak perlu bertanggung jawab atau pura-pura setuju dengan pendapat/ tindakannya.
Seseorang yang marah hanya butuh merasa didengar, sehingga Anda harus menanggapinya sebaik mungkin dan kemarahan akan berlalu.
2. Beri dukungan dan ajak berpikir
Ketika seseorang marah Anda dapat memberi dukungan dengan membenarkan luapan kemarahannya dengan satu alasan.
Alasan itu ialah bahwa saat marah yang perlu disalurkan telah terjadi, maka hal apa yang dapat menyelesaikan masalah.
Tanyakan padanya apa yang dia harapkan dan apa yang dapat dia lakukan.Anda juga dapat menawarkan diri untuk membantu meringankan masalahnya jika diperlukan.
3. Katakan bahwa itu bukan salah Anda dan hentikan kebiasaan itu
Baca Juga:(Foto) Inilah Kemasan Makanan Paling Konyol yang Pernah Ada!
Katakan: "Saya ingin membantu Anda, namun jangan sudutkan saya seperti ini."
Dilansir dari unstuck.com, jika seseorang marah terhadap Anda, berarti hal itu menunjukkan dua anggapan.
Pertama, dia berpikir Anda akan menerima luapan amarah itu.
Atau kedua, dia sangat memercayai Anda, dan berharap amarahnya pasti akan dimaafkan.
Anda harus memberi tahunya bahwa jika amarah itu dapat membuat Anda defensif dan ada cara lain untuk berkomunikasi dengan kepala dingin.
Bersikaplah tenang dan sabar seperti yang Anda bisa namun lawan dengan ucapan tersebut.
4. Jangan biarkan masalah terpendam seolah semua baik-baik saja, bicarakan saja
Bagi orang yang pasif-agresif tentu akan susah menebak alasan seseorang untuk diam atau marah.
Daripada keadaan tegang namun tanpa kejelasan, lebih baik Anda memintanyna untuk membicarakan kesalahan yang belum jelas sebanya itu.
5. Suruh dia menenangkan diri sebelum membahas suatu permasalahan
Orang yang marah bukanlah pemikir yang rasional, sehingga jika seseorang memborbardir Anda dengan luapan amarah beri ruang untuk itu.
Sementara itu, ingatkan diri Anda bahwa kemarahannya bukan tentang Anda, namun tentang dia.
Apa situasi yang memicu di dalam dirinya?
Kemudian Anda dapat kembali ke percakapan dengan kepekaan yang lebih bijaksana daripada yang mungkin Anda miliki sebelumnya.
Jika dia bersikeras untuk melanjutkan percakapan sebelum dia tenang, biarkan dia melampiaskan kemarahannya sebelum Anda kembali ke topik pembicaraan yang asli.
6. Anda menginginkan agar dia memaafkan Anda karena sumber permasalahannya adalah Anda
Lupakan mempertahankan posisi bahwa Anda yang benar dan tidak membuat masalah.
Anda harus meminta maaf dan menebus kesalahan.
Tapi untuk meminta maaf juga memerlukan situasi yang tepat, jika Anda segera meminta maaf maka dia akan sulit menerimanya.
Bantu dia tenang dengan membiarkannya melampiaskan sebagian kemarahannya dulu.
Baca Juga:Inilah Alat Bunuh Diri yang Sangat Mengerikan, Meski Tak Terasa Sakit!