Intisari-Online.com - Hingga Rabu (19/2/2020) pukul 10.50 WIB, tercatat 75.199 kasus terkonfirmasi virus corona, 2.010 orang meninggal dan 14.532 orang sembuh.
Baru-baru ini, para ahli penyakit paru-paru melakukan riset terkait dengan penyebaran virus corona.
Para ahli tersebut mengatakan bahwa mungkin ada hubungan antara merokok dan pengembang komplikasi dari virus corona.
Hal tersebut dikarenakan dalam penilitian mereka lebih menjelaskan siapa yang paling rentan terhadap penyakit virus corona ini.
Dikutip dari Telegraph, volume besar data yang sekarang dirilis oleh para peneliti, menunjukkan pola yang jelas di antara mereka yang jatuh sakit karena penyakit tersebut.
Sebuah analisis baru dari 8.000 kasus pertama coronavirus yang dilakukan oleh para peneliti di China dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa pria lebih mungkin didiagnosis dengan penyakit ini, lebih cenderung memiliki gejala yang paling parah, seperti pneumonia, dan lebih mungkin mati.
Salah satu alasan bias terhadap laki-laki mungkin karena para lelaki di China perokok berat.
Analisis ini dipublikasikan karena semakin memburuknya virus corona yang tengah dialami di seluruh dunia.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR