"Dan saat ini, mereka (Negeri "Panda") tidak memberikan bukti yang dibutuhkan," jelas senator yang menjabat sejak 3 Januari 2015 itu.
Alih-alih, dia meminta agar otoritas China ditanyai, menguatkan teori konspirasi yang sebenarnya sudah diredam oleh para pakar.
Sebagai respons dari komentar Cotton, sejumlah pakar kemudian menampik kemungkinan bahwa virus corona itu adalah buatan manusia.
Richard Ebright, profesor kimia di Universitas Rutgers, menerangkan bahwa tidak terindikasi susunan genome virus itu sudah diatur.
"Karena itu, teori bahwa virus ini merupakan senjata biologis yang sengaja dilepaskan tentu saja tidak benar," tegas Ebright.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR