Advertorial
Intisari-Online.com - Jika di Indonesia kita biasa menyantap sushi beralaskan piring kayu atau porselen, Jepang punya tradisi yang lebih ekstrem lagi.
Tidak beralas piring, justru makanan nasi gulung dengan ikan-ikan segar ini disajikan di atas tubuh manusia.
Manusia yang masih hidup, tentu saja!
Tradisi ini disebut Nyotaimori (jika tubuh perempuan) dan Nantaimori (jika tubuh laki-laki).
Baca Juga:Inilah Foto Mengagumkan Tempat Mewah yang Tak Terjamah dari Seluruh Dunia
Model-model yang bekerja untuk restoran Nyotaimori Experience ini juga bukan sembarang model.
Mereka perlu serangkaian pelatihan dan perawatan khusus agar bisa lolos ujian model.
Para model harus bisa tetap diam selama kurang lebih dua jam, tidak berbicara dengan tamu, dan tahan suhu yang dingin karena sushi disajikan dingin.
Para 'piring' ini akan berbaring di atas meja penyajian, lalu tubuh mereka ditutup dengan daun pisang yang sudah disterilkan.
Selanjutnya, makanan-makanan ditata dengan rapi dan diberi hiasan irisan jeruk, bunga-bunga dan sayuran di atas daun pisang itu.
Acara santap sushi ini akan berlangsung 1-2 jam dan dihadiri oleh tamu-tamu undangan.
Meski terkesan sangat ekstrem dan hanya menonjolkan sisi sensualitas tubuh model, tapi hal ini ternyata sudah tradisi.
Tradisi Nyotaimori ini berasal dari masa Kekaisaran dan Samurai zaman dulu.
Baca Juga:Begini Gambaran Garis Tangan Orang yang akan Kaya Raya di Masa Depannya. Coba Cek Milik Anda!
Baca Juga:Inilah 6 Zodiak yang Paling Mudah Marah Menurut Pakar Astrologi. Mungkinkah Anda Salah Satunya?
Setiap kali memenangkan pertempuran, para samurai akan berpesta dengan cara Nyotaimori.
Mereka melakukannya di rumah-rumah para Geisha, dengan Geisha sebagai modelnya.
Geisha sendiri merupakan wanita penghibur bagi para bangsawan Jepang.
Ada aturan-aturan etis yang harus ditaati dalam menyantap sushi Nyotaimori agar tidak melecehkan model.
1. Sushi hanya boleh diambil menggunakan sumpit
2. Tamu tidak boleh menyentuh tubuh model
3. Tamu tidak boleh berbicara dengan nada melecehkan pada model, begitu pula sebaliknya.
Praktik Nyotaimori ini juga jadi perdebatan karena beberapa negara lain di dunia melarang adanya praktik ini.
China dan Hongkong, misalnya tidak memperbolehkan restoran sushi Nyotaimori beroperasi di negara itu dengan alasan memalukan dan kejam.
Tubuh para model dianggap jadi satu-satunya daya jual dan itu sama dengan merendahkan martabat para wanita.
Saat ini, ada beberapa restoran Nyotaimori yang masih tetap eksis di Jepang dan tetap ramai dikunjungi pelanggan.
Baca Juga:Meski Lezat! Inilah Deretan Makanan Mematikan Dari Seluruh Dunia