Ketika dia di sebuah club malam, dia bertemu dengan seseorang yang memiliki lebih dari satu pasangan yang disebut 'polyamory' dan dia mulai mempelajarinya. Pasangannya juga mendukungnya untuk melakukan polyamory.
Mary berkata bahwa semua yang dilakukannya tentang cinta dan beberpa hubungannya bersifat seksual, namun seks bukan kekuatan pendorong baginya.
Baca Juga: Hanya Butuh Rp100 ribu untuk Makan Setahun, Begini Gaya Hidup Pria ini
Dia berpikir hubungan yang dilakukannya tidak banyak berbeda dengan tinggal di rumah bersama sekelompok teman datau keluarga.
Dia berkata bahwa dalam banyak hal dia berada dalam hubungan terbuka yang membuatnya berkomunikasi dengan lebih baik.
Mary tidak punya anak dan tidak punya keinginan untuk mempunyai anak karena dia tidak ingin anak tersebut membawa masalah dalam hubungan polyamory yang dilakukannya.
Dia mendapatkan reaksi berbeda dalam masyarakat, ada yang tertarik dan ada juga yang memberikan reaksi negatif.
Pernah ada wanita yang menganggap dirinya sebagai 'pemakan pria' dan akan mencoba merayu suami mereka.
Satu-satunya hal negatif dari polyamory yang dilakukan Mary menurutnya adalah pandangan negatif orang-orang yang menghakiminya.
Baca Juga: Kehidupan Tragis Atlet Sumo, Tinggal di Kandang Kuda dan Tidak Bertemu Wanita
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR