Tanggal 8 Desember 1972, Unit Kidon yang beroperasi di Perancis, berhasil menghabisi tokoh yang diyakini sebagai pemimpin Black September di Perancis, Hamshari.
Sebelum dibunuh, Dr Mahmoud Hamshari dipancing agar mau keluar dari apartemennya.
Setelah keluar dari apartemennya, agen Mossad menaruh bom di bawah meja telepon.
Begitu Hamshari masuk kamar hotel, agen Mossad lainnya yang menyamar sebagai jurnalis menelepon Hamshari.
Ledakan bom Mossad tak langsung membunuh Hamshari. Wakil PLO itu meninggal setelah sebulan dirawat di rumah sakit dan mengetahui bahwa pelakunya adalah Mossad.
Tanggal 24 Januari 1973, Hussein Al Bashir wakil gerilyawan Fatah di Cyprus, tewas setelah bom yang diletakkan Mossad di bawah tempat tidurnya meledak.
Beberapa hari kemudian tokoh PLO Basil Al Kubaisiprofesor hukum American University di Beirut yang menjadi tersangka penyuplai senjata dan logistik bagi Black September, dibunuh di rumahnya pada siang bolong.
Modus pembunuhan itu sama dengan operasi pembunuhan Mossad di Roma, yakni korbannya ditembak mati sebanyak 12 kali.
Hingga kini unit Kidon masih menjadi andalan Mossad untuk mengeksekusi para korbannya.
Ciri khas unit Kidon ini adalah lebih suka membunuh targetnya dengan segala cara daripada menangkapnya hidup-hidup.
Jika korban sedang bersama orang-orang tak bersalah yang sebenarnya bukan target unit Kidon, mereka akan tetap disikatnya.
Alasan unit Kidon hanya satu ketika terpaksa membunuh orang-orang tak bersalah itu.
Yakni, orang itu sedang bernasib sial karena kebetulan berada di tempat dan waktu yang salah.
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR