Namun, himen juga dapat robek tanpa disertai rasa sakit ataupun perdarahan, tergantung kekuatan pembuluh darah. Kendati demikian, robeknya himen bukan tanda mutlak keperawanan perempuan.
Sebab, memang ada perempuan yang tidak dilengkapi himen pada vaginanya. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa membuat selaput dara perempuan robek meski belum pernah aktif secara seksual.
Bisa Jadi karena Mioma “Sebetulnya, himen perempuan dapat robek walau enggak berhubungan intim,” tegasnya. Grace menjelaskan, ada beberapa aktivitas yang memang berimbas pada sobeknya himen.
BACA JUGA: Tahukah Anda, Jodoh Itu Tak Harus Berakhir Dengan Pernikahan
Kegemaran bersepeda dan senam, misalnya. Selain itu, kecelakaan juga jadi faktor penyebab robek. Lalu, penggunaan tampon yang tidak benar serta rutinitas masturbasi ikut membuat selaput dara tercabik.
Aktivitas-aktivitas yang disebutkan di atas memberi efek gesekan pada lapisan tipis di dekat bukaan vagina ini sehingga himen terkoyak.
Orang yang sudah berhubungan intim pun, kata Grace, juga ada yang tidak sobek himennya.
Sebab, himen perempuan punya fleksibilitas tinggi sehingga tidak gampang tersayat meski berkontak dengan benda dari luar tubuh.
Elastisitas itulah yang bisa bikin himen tetap utuh. Sekali lagi, dia menekankan bahwa keperawanan adalah tentang sudah atau belum berhubungan seksual, bukan soal himen robek atau gaya berjalan. (Shela Kusumaningtyas)
BACA JUGA: Selama 2 Tahun, Pramugari Ini Melayani Berhubungan Intim di Toilet Pesawat, Bahkan Raup Rp14 Miliar
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Jalan Jadi Ciri Keperawanan, Dokter Sebut Itu Salah Kaprah."
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR