Intisari-online.com - Masyarakat kerap mengaitkan cara jalan perempuan dengan status keperawanannya.
Konon, perempuan yang terlihat mengangkang saat berjalan berarti sudah tidak perawan.
Hal tersebut dibantah oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Grace Valentine.
Pasalnya, cara berjalan tidak ada hubungan sama sekali dengan keperawanan seorang wanita.
BACA JUGA: Enam Fakta Menarik tentang Selaput Dara Wanita
Yang membentuk gaya berjalan seseorang adalah perkembangan fisik.
Grace berkata bahwa keperawanan dilihat dari hubungan intim perempuan tersebut.
Perempuan yang mulanya belum pernah berhubungan intim lantas melakukannya untuk yang pertama kali barulah dinyatakan telah hilang keperawanan.
Dokter Menjelaskan “Konsep yang dapat digunakan di sini adalah keperawanan hilang saat seseorang melakukan hubungan intim,” ujarnya.
BACA JUGA: Apakah Benar Miss V Menjadi Longgar dan Membesar Setelah Berhubungan Seks?
Hubungan intim tersebut kerap menyebabkan selaput dara pada wanita menjadi robek. Himen atau selaput dara adalah lapisan tipis di dekat bukaan vagina.
Membran ini bagian tengahnya bolong, sebagai jalan untuk haid keluar. Karena tipis, selaput dara cenderung mudah robek saat berhubungan seksual.
Ketika himen rusak, perempuan bisa saja mengalami perdarahan dan rasa sakit. Sebab, himen berisi banyak pembuluh darah.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR