Advertorial
Intisari-Online.com – Berita ini bisa jadi pelajaran untuk para orangtua ketika mengajak anak berwisata.
Jangan biarkan anak Anda bebas berbuat semaunya, meskipun hal itu terlihat biasa dan sepele.
Lihat saja contoh yang dialami oleh seorang bocah bernama Max Morgan dari Lower Penn, Wolverhampton, Inggris.
Bocah berusia 7 tahun itu terperangkap selama berjam-jam di dalam sebuah monument dari batu.
(Baca juga:Kasihan, Gadis Remaja Ini Meninggal Setelah Ponselnya Tiba-tiba Meledak Saat Ia Sedang Menggunakannya)
(Baca juga:Kasihan, Seekor Sapi Ditarik Mobil Satpol PP Hingga Ia Terkapar)
Ceritanya, Max bersama ibu dan dua adik perempuannya mengunjungi Wightwick Manor. Itu adalah sebuah rumah besar bergaya Victoria yang dimiliki oleh National Trust sejak 1937.
Keluarga Morgan kebetulan menjadi anggota dari National Trust.
Nah, petualang cilik itu naik ke atas sebuah batu yang merupakan sebuah monumen. Tidak disangka, ia terjatuh ke dalam lubang yang ada di tengah monumen tersebut.
Menurut ayahnya, George, sang bocah pernah di foto di monumen itu saat ia berusia dua atau tiga tahun.
Ayahnya bilang, putranya semakin tumbuh besar sejak kunjungan pertama ke Wightwick Manor.
Sepertinya, Max ingin berfoto kembali di sana pada Selasa sore itu. Ia naik ke atas monumen itu, masuk ke dalamnya, dan tidak bisa keluar kembali.
“Kami segera menelepon layanan darurat setelah kami tidak bisa mengeluarkan Max dari sana,” cerita ibu Max, Jana, kepada situs Mail Online, Rabu (4/4/2018).
Para petugas pemadam kebakaran segera datang ke tempat kejadian.
Masih menurut Jana, para petugas berusaha selama hampir dua jam untuk mengeluarkan Max tetapi tidak bisa juga. Jadi mereka menelepon sebuah pelayanan khusus di Wednesbury.
(Baca juga:Kasihan, Anjing Mati Setelah Pramugari Meletakkannya ke Kompartemen Kabin Pesawat)
Menurut petugas pemadam kebakaran, Roy Phillips, mereka kesulitan mengeluarkan Max karena ‘jebakan yang rumit’ dari monument tersebut.
Untuk mengeluarkan bocah tersebut, diperlukan alat khusus untuk memotong batu.
Itu sebabnya, mereka meminta bantuan kepada layanan khusus yang memiliki peralatan untuk usaha penyelamatan itu.
“Mereka datang dengan alat untuk memotong monument dari batu, itu sangat mencemaskan,” ,” kata Jana.
“Max mulai mati rasa pada jari-jarinya dan juga fobia pada ruangan sempit (claustrophobic) sehingga ia jadi panik.”
Setelah bocah itu bisa ditenangkan, upaya penyelamatan segera dilakukan. Max diberi helm dan alat pelindung lainnya, selama para petugas memotong batu monumen itu.
Akhirnya, setelah lebih dari tiga jam terjebak di monumen batu, Max bisa dikeluarkan. Ia langsung dibawa ke rumah sakit oleh tim paramedis.
Beruntung bocah itu hanya mengalami luka memar pada kakinya.
Kini, ia baik-baik saja.
“Kami hanya ingin mengatakan terima kasih sebesar-besarnya kepada para petugas pemadam kebakaran, pekerja NHS, dan paramedis yang membantu Max,” tutup George Morgan.
(Baca juga:Kasihan, Karena Kelainan Genetiknya, Bocah 12 Tahun Ini Diperlakukan Seperti 'Paria')