Advertorial

Jarang Diketahui, Ternyata Ada Racun Berbahaya Ditemukan di Peralatan Masak Sehari-hari

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com – Pernahkah Anda mengunjungi toko untuk mencari peralatan masak yang terlihat bagus dan hampir membelinya?

Peralatan masak yang meliputi panci dan wajan, semuanya terlihat dan terasa sama.

Kita membeli makanan organik yang sehat untuk memasaknya, tetapi kita sering lupa soal panci dan wajan tempat kita memasak atau menyiapkan makanan.

Ternyata, sebagian kecil peralatan masak dan wadah penyimpanan yang kita gunakan memiliki racun yang bisa menumpuk di dalam tubuh dan membahayakan kesehatan kita.

(Baca juga: Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak)

Bahan-bahan kimia yang ditemukan dalam wadah penyimpanan atau peralatan masak dikaitkan dengan masalah ketidaksuburan atau penambahan berat badan hingga penyakit-penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson.

Berikut ini racun-racun yang ditemukan di peralatan masak yang tidak kita ketahui.

Aluminium

Aluminium ditemukan dalam aluminium foil, juga dalam loyang kue atau loyang pemanggang. Beberapa orang sering memanggang ikan atau sayuran dengan membungkusnya pada aluminium foil atau memanggang lasagna di dalamnya. Pertimbangkan kembali menggunakan logam ini lagi.

Sebuah artikel dari Journal of Alzheimer’s Disease mengaitkan konsumsi aluminium dengan Alzheimer dan penyakit neurodegeneratif lainnya.

Meskipun kebanyakan peralatan masak aluminium aman digunakan karena teroksidasi, alumunium yang tidak teroksidasi berisiko tinggi tinggi terkelupas saat memasak.

Alternatif yang aman adalah kertas perkamen, bahan kaca, atau porselen.

Asam Perfluorooctanoic

(Baca juga: (Foto) Inilah 6 Kejadian Mengerikan yang Pernah Tertangkap Oleh Kamera 'Drone', Termasuk Saat Seseorang Dipenggal)

Asam Perfluorooctanoic ditemukan di panci non-stick tertentu. Kebanyakan panci non-lengket dilapisi dengan teflon, yang dikemas dengan asam perfluorooctanoic (PFOA). Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan infertilitas, gangguan belajar dan berat badan. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah mengklasifikasikan asam ini sebagai kemungkinan karsinogenik pada manusia.

Alternatif yang aman adalah besi tuang, kaca, atau baja tahan karat.

Bisphenol A Bisphenol A ditemukan dalam botol air tertentu, wadah penyimpanan plastik, saringan plastik, wadah plastik, talenan plastik, dll. Bisphenol A adalah zat kimia peniru hormon yang umumnya ditemukan dalam botol air dan soda. Ini bisa dikaitkan dengan kanker, penurunan otak dan kesehatan jantung, bahkan infertilitas.

(Baca juga: Kocak, Inilah Gaya-gaya 'Nyeleneh' Orangtua yang Menirukan Foto Selfie Anak Mereka, Dijamin Bikin Kita Tertawa) Banyak peralatan masak dan wadah makanan terbuat dari bahan kimia ini. Menyimpan makanan yang asam dan makanan asin di dalamnya bisa berbahaya.

Alternatif yang aman digunakan adalah kaca, baja, dan kardus. Vinyl Chloride dan Polyvinyl Chloride Ini ditemukan dalam kaleng dan wadah, kantong penyimpanan makanan, dan pembungkus kemasan. Polivinil klorida atau plastik terbuat dari sesuatu yang disebut vinil klorida, yang dikenal sebagai karsinogen pada manusia menurut National Institutes of Health Amerika.

Alternatif yang aman adalah wadah penyimpanan kaca dan tas penyimpanan silikon. Polyethylene Terephthalate Polyethylene terephthalate ditemukan dalam wadah penyimpanan makanan. Botol-botol mustard dan botol-botol soda mengandung semacam bahan kimia di dalamnya. Zat kimia ini bisa masuk ke tubuh kita melalui makanan yang kita konsumsi. Zat kimia polietilen tereftalat berhubungan dengan sindrom metabolik, penyakit yang umumnya terkait dengan peningkatan tingkat peradangan.

Alternatif yang aman adalah kaca dan plastik yang aman. Polystyrene Polystyrene ditemukan dalam peralatan makan plastik buram dan wadah-wadah dari Styrofoam, seperti cangkir dan mangkuk. Mempertimbangkan kembali menggunakan wadah buangan Styrofoam, karena Styrofoam terbuat dari polystyrene, yang mungkin karsinogen pada manusia. Ini bisa merembes ke makanan dan minuman kita. Wadah jenis ini banyak ditemukan di restoran.

Alternatif yang aman adalah kotak yang biodegradable, yang aman untuk makanan. Brominated Flame Retardants Brominated flame retardants ditemukan dalam peralatan makan dan peralatan memasak dari plastik. Spatula plastik dan sendok berlubang mengandung zat kimia yang disebut bromin ini. Ini dapat menyebabkan masalah serius bagi ibu hamil, karena bayi yang dilahirkan bisa memiliki panjang dan berat yang lebih rendah, demikian menurut sebuah penelitian.

Alternatif yang aman adalah peralatan baja tahan karat.

Bahan Kimia Polyfluorinated

Jenis bahan kimia ini ditemukan dalam bungkus makanan, kantong, dan kotak makanan cepat saji. Rantai makanan cepat saji masih menggunakan pembungkus makanan dan tas yang dilapisi dengan bahan kimia yang sangat fluorin.

Bahan kimia ini dikaitkan dengan kanker, masalah perkembangan, masalah dalam sistem reproduksi, dan kekebalan yang lebih rendah. Alternatif yang aman adalah memasak di rumah.

Phthalates Phthalates

Bahan ini ditemukan dalam botol soda dan sedotan murah. Jika menggunakan kembali botol-botol ini, kita mungkin akan bermasalah, karena minuman yang disimpan dalam botol-botol ini akan merusak botol plastik. Ini akan menyebabkan zat kimia beracun, seperti ftalat, masuk ke minuman kita.

Mungkin juga menyebabkan masalah pernapasan, gangguan belajar, dan masalah perkembangan pada anak-anak. Alternatif yang aman adalah kaca dan plastik yang kerapatannya lebih tinggi.

Teflon

Teflon banyak digunakan dalam panci non-stick. Bahan kimia beracun ini bersembunyi di peralatan masak dapur Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa Teflon telah terbukti melepaskan setidaknya enam gas beracun ketika dipanaskan, dan beberapa di antaranya adalah karsinogenik.

Tidak perlu bingung, peralatan masak akan tetap aman asalkan dipakai sesuai dengan semestinya. Selamat memasak!

(Baca juga: 10 Cairan Paling Mahal di Dunia Harganya hingga Ratusan Miliar, di Antaranya Ternyata Sering Kita Gunakan!)

Artikel Terkait