Advertorial
Intisari-Online.com – Jika berbicara mengenai gunung, apa yang ada dibenak Anda?
Mungkin sebuah tanah yang sangat tinggi dan berwarna hijau karena dikelilingi oleh pepohonan.
Tapi gunung tidak hanya seperti itu.
Contohnya gunung di bawah ini. Namanya adalah gunung pelangi.
(Baca juga:Gunung Terkecil di Dunia Ada di China, Cukup Satu Langkah untuk Mencapai Puncaknya, Tertarik?)
(Baca juga:Selamat! Lewat Polling Twitter, Gunung Krakatau Juarai Volcano Cup 2018!)
Di dunia ini ada beberapa gunung pelangi.
Misalnya gunung Zhangye Danxia di China,Painted Hill di Oregon, Amerika Serikat, Brennisteinsalda di Islandia, Cerro de los Siete Colores di Argentina, Seven Coloured Earths of Chamarel di Mauritus, dan Vinicunca di Peru.
Tapi apa sebenarnya gunung pelangi itu? Dan bagaimana gunung itu terbentuk?
Lapisan bebatuan dan mineral
Gunung pelangi itu berlapis-lapis dengan gradasi warna yang cantik seperti pelangi.
Ada warna merah, kuning, hijau, biru, oranye, cokelat dan masih banyak lagi. Karenanya gunung itu disebut gunung pelangi.
Gunung pelangi itu gersang karena bukan terbentuk dari tanah, melainkan terbentuk dari aneka macam lapukan batuan dan mineral.
Karenanya di gunung pelangi tidak tumbuh tanaman. Gunung pelangi juga tidak dihuni binatang.
(Baca juga:Sundaland: Ketika Pulau Kalimantan, Sumatera, dan Jawa Masih Bersatu dengan Negara Asia Tenggara Lainnya)
Terbentuk 24 juta tahun yang lalu
Pada zaman kapur yang berlangsung 24 juta tahun yang lalu, permukaan Bumi dilapisi bermacam-macam batuan sedimen seperti batu pasir, halit, tanah liat, dan mineral-mineral lainnya.
Hujan, salju, dan angin membuat batuan dan mineral itu saling bercampur.
Dengan berjalannya waktu, campuran batuan dan mineral itu membentuk lapisan, sesuai berat jenis masing-masing. Yang terberat berada di lapisan paling bawah.
Makin ke atas, berat jenis batuan dan mineral itu makin ringan.
Gunung pelangi terbentuk akibat terjadinya tumbukan tektonik antarlempeng Bumi.
Akibat tumbukan itu, permukaan Bumi jadi bergerak.
Jika mereka tidak dapat bergerak secara mendatar, maka mereka bergerak ke atas yaitu melengkung dan berlipat hingga menjadi gunung.
Selama jutaan tahun, hujan, salju, dan angin membuat batuan dan mineral itu menjadi lapuk.
Masing-masing lapukan itu memiliki warna berbeda-beda. Misalnya, yang berwarna kuning adalah belerang.
Yang berwarna merah adalah oksidasi besi. Sedangkan yang berwarna hijau adalah tembaga sulfat.
(Baca juga:Wow! Inilah 6 Gunung Berapi Ini Paling Aktif di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia Lo)
(Artikel ini sudah tayang di bobo.grid.id dengan judul “Sudah Ada Sejak 24 Juta Tahun yang Lalu, Bagaimana Gunung Pelangi Terbentuk?”)