Advertorial
Intisari-online.com -Beragam manusia, beragam pula sifatnya. Salah satunya adalah si penyimpan kesalahan orang lain alias si pendendam.
Ia berkata “Ttidak apa-apa” namun di hatinya ia mengingat kesalahan orang lain itu.
Perlu cara khusus menghadapi mereka dan ini ada 7 cara menghadapi orang pendendam.
Ada jenis pendendam yang sekali saja kita melakukan kesalahan padanya, ia tidak akan mau lagi berbicara pada kita.
Ada pula yang marah, namun tidak memberi tahu alasannya mengapa mereka marah.
Paling parah adalah mereka yang menyimpan dendam selama bertahun-tahun lamanya.
Tujuannya simpel, ia ingin menghukum orang tersebut dengan dendam dan amarahnya. Bagaimana menghadapi orang yang seperti itu?
(Baca juga:(Video) Pria Ini Membuat Rekor Bermain Hula Hoop dengan Ring Selebar 5,14 Meter, Semua karena Balas Dendam)
1. Minta maaf
Jika kita memang bersalah kepadanya, bertanggungjawablah dengan meminta maaf.
Namun jika kita merasa tidak bersalah, namun ia bersikukuh kita melakukannya, pastikan dia tahu bahwa kita mengerti dengan cara pandangnya itu.
Katakan juga kepadanya bahwa kita tidak pernah berniat untuk membuat masalah dengannya. Tunjukkan ketidaknyamanan kita dengan situasi itu.
2. Tanyakan padanya apa yang harus kita lakukan agar hubungan membaik kembali.
Terkadang niat baik dan permintaan maaf masih kurang bagi mereka.
Karena itu cobalah tanyakan padanya apa yang harus dilakukan agar dia benar-benar melihat ketulusan hati kita.
(Baca juga:Terus Menyimpan Dendam? Maafkan atau Hati Anda Bisa Berubah Jadi Keranjang Busuk dari Kebencian)
3. Jangan posisikan diri kita sebagai si pendendam.
Jangan pula akhirnya kita yang menjadi terpuruk karena sifat pendendamnya yang buruk.
Kita harus lebih realistis menghadapi situasi seperti ini. Namun jangan pula mengabaikannya.
4. Ingatkan dia akan sifatnya itu.
Si pendendam biasanya memiliki banyak korban yang disalahkan. Ingatkan dia betapa banyaknya orang yang mengalami kerugian karena sifatnya.
5. Cukuplah dengan minta maaf dan mengintropeksi diri sendiri.
Tak perlu berkali-kali mengungkit persoalan itu. Sehingga ia juga menyadari bahwa kita sudah menganggap hal tersebut selesai.
Biasanya si pendendam juga akan melupakan persoalan itu. Berusahalah untuk tidak menunjukkan kekhawatiran kita pada si pendendam.
Semakin kita menunjukkan diri kita merasa bersalah, semakin kuat ia ingin menyimpan dendam.
(Baca juga:Balas Dendam Tak Selesaikan Masalah)
6. Cari dukungan positif dari orang lain.
Bukan berarti membicarakannya pada orang lain, namun meminta dukungan positif dari orang lain akan membantu kita untuk mengatasi hal ini.
Tanyakan saran dan dukungan positif dari orang lain untuk membantu kita.
7. Jangan terlalu berkeras, banyak hal yang tidak bisa kita ubah dalam hidup ini.
Ada kalanya tidak bisa menghadapi orang-orang yang menyimpan dendam.
Jangan mau terpuruk dengan hal tersebut dan jangan pula terlalu banyak berharap.
Sebab dendam adalah bukan saja soal kesalahan yang telah kita lakukan.
Problem utamanya ada pada diri si pendendam itu. Untuk memperbaiki hubungan, kedua belah pihak harus saling membuka diri.
(Hukuman Fisik Bikin Anak Dendam pada Orangtua