Advertorial
Intisari-Online.com - Masih ingat kasus penumpang Citilink yang merokok saat akan memasuki kabin pesawat dan akhirnya dipaksa turun?
Nah, beberapa aturan dan prosedur penerbangan memang seketat itu.
Semua maskapai harus bisa menjaga track record penerbangan aman agar dipercaya oleh para penumpangnya.
Oleh sebab itu, beberapa penumpang yang terlihat tidak layak terbang bisa diturunkan oleh petugas pesawat.
(Baca Juga:Sering Terganggu dengan Mobil Tetangga yang di Parkir di Depan Rumah? Ini Jalur Hukum yang Bisa Anda Tempuh!)
Apabila Anda terlihatatau melakukan 5 hal ini, Anda adalah kandidat kuat untuk dibatalkan penerbangannya.
1. Menunjukkan tanda-tanda mabuk
Anda tidak akan diizinkan naik ke pesawat dalam keadaan mabuk karena alkohol.
Tentu penumpang yang mabuk bisa tidak terkendali dan mengganggu penumpang lain.
2. Menunjukkan tanda-tanda sakit parah
"Biasanya kami jarang memberi toleransi pada siapapun yang jelas-jelas sakit parah untuk naik pesawat," kata seorang pramugari maskapai swatsa dilansir dari Business Insider.
Namun, di Indonesia aturan ini sepertinya cukup longgar asal sakitnya bisa dikendalikan.
Orang yang muntah tiap 15 menit sekali mungkin akan disarankan untuk mengganti jadwal keberangkatannya.
(Baca Juga:9 Foto Selfie 'Kurang Ajar' yang Diambil Tepat di Depan Momen Kecelakaan. Jangan Ditiru!)
3. Bertindak kasar dan kurang sopan terhadap kru pesawat
Penumpang yang tidak sopan, berkata kasar, bahkan melecehkan kru pesawat akan mendapat perlakuan berbeda.
Jika Anda memaki atau melecehkan pramugari saat proses boarding, Anda akan langsung diturunkan.
Namun, bila Anda melakukannya saat pesawat sudah di atas, Anda akan menghadapi konsekuensinya setelah pesawat mendarat.
(Baca juga:Tubuh yang Membusuk dari Dalam, Inilah 5 Konsekuensi Mengerikan Penggunaan Radium Abad ke-20)
4. Bertindak secara fisik
Maksudnya saat Anda menampar, memegang atau memukul seseorang secara fisik dan membuat keributan, Anda tidak akan berangkat.
Pelecehan fisik pada penumpang dan pramugari bisa membuat Anda diturunkan di pendaratan darurat di bandara yang bahkan bukan tujuan Anda.
5. Membuka pintu keluar darurat
Berdasarkan pengakuan beberapa pramugari dan kasus yang pernah terjadi di luar negeri, banyak penumpang yang membuka pintu darurat.
Ini terjadi karena mungkin itu pengalaman pertamanya naik pesawat, atau mengalami halusinasi berlebih.
Untungnya pintu keluar darurat di desain untuk tidak semudah itu terbuka.