BACA JUGA : Ajaib! Pria Ini Tertabrak Kereta Hingga Tubuhnya Terbelah, Namun Ia Masih Hidup dan Berbicara
Benarkah Petunjuk Alien? "Tentu saja, saya tidak mengatakan bahwa jika mendapat kabar bahwa ada sekelompok kapal perang alien besar dalam perjalanan menuju bumi, kita akan bahagia kareanya," imbuh Varnum.
Menurut Varnum dan banyak ahli astrobiologi lainnya, karena sederhana, kehidupan sel satu mungkin lebih umum secara kosmik daripada peradaban yang bisa menyeberangi bintang. Dengan kata lain, kita lebih mungkin menemukan mikroba alien dibandingkan yang bisa diajak bicara.
Berdasarkah hal itu, Varnum melakukan eksperimen berikutnya yang melibatkan 500 peserta dari Amerika Serikat. Para peserta secara online diminta untuk menuliskan bagaimana mereka (dan masyarakat umumnya) akan bereaksi terhadap berita tentang penemuan alien.
Selanjutnya, para peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 250 orang. Kelompok pertama diminta menanggapi sebuat artikel dari New York Times yang sebenarnya berasal dari 1996 tentang potensi penemuan mikroba fosil di meteroit Mars.
BACA JUGA : Tragis! Bermaksud Bunuh Komandan Nazi, Pasukan Komando Inggris Justru Nyaris Habis karena Terbantai
Sedangkan kelompok kedua diminta menanggapi artikel dari situs yang sama namun ditulis pada 2010 tentang bentuk kehidupan sintetis pertama yang dibuat dari laboratorium.
Varnum menyajikan kedua cerita tersebut tanpa sebuah garis waktu yang membuat mereka seolah-olah "segar". Selanjutnya, dia menganalisis respons emosional tanggapan mereka.
Hasilnya, tim ini menemukan bahwa peserta umumnya lebih positif saat menggambarkan kehidupan di luar bumi dan sintetis. Rasio kata positif yang digunakan lebih besar bila merespons penemuan kehidupan di luar bumi dibanding penciptaan kehidupan sintetis.
Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk menulis atau bereaksi positif terhadap sesuatu. Peserta cenderung melaporkan bahwa mereka akan merespons secara lebi positif daripada masyarakat umum.
BACA JUGA : Momen Dramatis, Ketika Ibu Kerbau Melihat Anaknya Diserang 14 Singa, Inilah yang Dilakukannya
Menurut Varnum, hal ini bisa jadi karena kecenderungan psikologis yang disebut "superioritas ilusi", di mana seseorang berpikir bahwa mereka memiliki kualitas lebih baik daripada yang lain.
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Editorial Grid |
Editor | : | Editorial Grid |
KOMENTAR