Advertorial
Intisari-online.com -Berita mengenai hengkangnya pangeran Harry dari Kerajaan Inggris masih berkembang di media massa.
Dikenal dengan sebutan 'Megxit', rupanya tindakan yang dilakukan Harry bersama istrinya tersebut bukan kali pertama Kerajaan Inggris 'ditinggalkan' oleh pangerannya.
Dilansir dari Daily Mail, Pangeran Harry rupanya memiliki kemiripan dengan paman dari garis buyutnya, yaitu Edward VIII yang kala itu menjadi Duke of Windsor.
Harry, dikenal sebagai pahlawan perang dan menjalankan tugas militer.
Edward VIII juga rupanya adalah pahlawan perang.
Terlahir berjarak hampir satu abad, Edward VIII rupanya juga anggota kerajaan yang pemarah dan 'membuang' tahtanya.
Rupanya banyak kesamaan lain yang sangat sama bahkan hampir seperti terulang.
Penyuka pesta
Harry telah terkenal di manapun jika ia menyukai pesta.
Umur 16, ia tertangkap merokok dan minum minuman keras di bawah umur, pada saat ia berada di Rattlebone Inn, Sherston, sebuah desa yang berjarak hanya beberapa kilometer dari rumah ayahnya di Highgrove, Gloucestershire.
10 tahun kemudian ia tertangkap kamera sedang menenggak minuman keras di sebuah pesta minuman keras di Las Vegas.
Edward VIII juga sama-sama penyuka pesta.
Ia dulunya merupakan pengunjung tetap Klub Embassy di Jalan Bond, Ciros, Cafe de Paris dan Ritz.
Umur 20, ia mengeluh dia hanya mendapat 8 jam tidur setelah sebelumnya ia biasa tidur 72 jam.
Edward merokok di depan ibunya, mengatakan ia ingin hidup sebagai orang modern.
Selain itu, selera pakaiannya dianggap aneh pada zaman tersebut, karena ia sering mengenakan topi yang dimiringkan agar terkesan gagah.
Hal tersebut sering membuat amarah ayahnya, George V meledak: "kau berpakaian seperti orang yang kurang ajar, kau bertindak seperti orang kurang ajar. Keluar!"
Tentara perang
Pangeran Harry mengabdikan hidupnya di tentara Inggris dan mengatakan penugasannya di Afghanistan telah memberikannya kebebasan yang terbatasi saat ia berada di kerajaan.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah membuat Invictus Games, acara olahraga untuk para angkatan bersenjata yang terluka, cedera atau sakit dan veteran baik pria maupun wanita.
Edward, juga bergabung dengan kehidupan militer, dan seperti Harry, menginginkan masa tugas yang lebih lama jika diperbolehkan.
Edward hanya berumur 20 saat Perang Dunia Pertama dimulai, pada Agustus 1914.
Tentu, ia tidak diperbolehkan bergabung dengan pasukan garis depan, dan harus puas dengan posisinya di basecamp umum, 30 mil dari garis depan perang.
Dua dekade berikutnya ia melobi rekan-rekan tentara dari semua kelas untuk mendapatkan kondisi lebih baik bagi tentara purna tugas.
Pangeran Harry ditugaskan dua kali dan menerima Medali Jasa Operasional dari bibinya, Putri Anne.
Edward tetapi mendapat penghargaan Military Cross.
Jatuh cinta pada Amerika
Harry jatuh hati dengan Amerika pada tur 2013, saat ia mendatangi resepsi Gedung Putih dengan Obama dan ikut dalam pertandingan polo.
Edward juga langsung jatuh hati dengan negara tersebut, dan menuliskan setelah kunjungan pertamanya "aku tahu ini merupakan tempat untukku".
Setelah Perang Dunia 1, ia menghabiskan 3 bulan di sana untuk berterima kasih kepada pasukan Sekutu atas bantuan mereka.
Olahragawan
Kedua sosok ini adalah olahragawan aktif, Harry senang berburu dengan ayahnya di setiap musim dingin dan bermain polo saat musim panas.
Di Eton, ia bermain rugby dan kriket.
Edward juga senang golf, berkuda, polo dan berburu adalah kegiatan sehari-hari baginya.
Namun ia berhenti berkuda di tahun 1924 saat ia jatuh dari pacuan kuda.
Pertikaian dengan saudara lelaki
Harry dan William semakin lama semakin menjauh dan hal tersebut adalah hal paling menyedihkan di krisis saat ini.
Edward rupanya juga mengalami hal yang sama, sebelum ia meninggalkan kerajaan, ia dekat dengan keempat saudara lelakinya.
Ia sangat dekat dengan Bertie, atau George VI, dengan kakak iparnya Elizabeth dan anak mereka Elizabeth dan Margaret.
Ia bahkan menjadi paman terfavorit untuk Ratu Elizabeth II yang saat ini menjabat.
Baca Juga: Daun Ketumbar Segar Terbukti Bersihkan Pankreas, Lever dan Ginjal
Namun setelah ia meninggalkan keluarganya, tidak ada yang memaafkannya, hanya pengasingan.
Cinta seorang Ibu
Harry telah mengabarkan kepada dunia bagaimana sulitnya ia hidup saat ibunya, Putri Diana, telah lama meninggalkannya, membuatnya hidup dalam trauma.
Edward juga mengalami hal yang hampir sama, bedanya hanyalah ibunya dahulu, Ratu Mary, sangatlah tegas dan keras.
Edward berulang kali terlihat membutuhkan perhatian dari ibunya.
Setelah ia diasingkan, Edward menggantung potret ibunya di rumahnya.
Menikah dengan wanita Amerika
Meghan Markle, istri Harry, adalah janda Amerika yang dinikahi Harry.
Sementara itu, Wallis Simpson, wanita yang dinikahi Edward, juga seorang janda Amerika, yang digambarkan di biografi resmi Edward, sebagai seorang wanita yang membuat Edward bergantung padanya.
Wallis Simpson membuat staff koki kerajaan heran saat meminta dibuatkan roti isi tiga lapis untuk 'sajian setelah menonton film'.
Masa depan yang, tidak jelas
Meghan dan Harry mengatakan ingin bebas dari hidup kerajaan yang terlalu ikut aturan dan prosedur baku, dan kini mereka telah pindah ke Kanada.
Berkaca dari pengasingan Edward dan Wallis, hidup di luar kerajaan lebih sulit dari yang terlihat.
Semenjak mereka menikah, mereka diharapkan kembali ke kerajaan dan menjalankan tugas mereka sebagai Duke dan Duchess of Windsor.
Namun Raja George VI yang saat itu berkuasa tidak setuju dan mereka tetap tinggal di luar negeri.
Pernikahan mereka di Perancis tahun 1937 diboikot oleh keluarga kerajaan.
Kerajaan di tahun 1930 menolak memberikan Edward dan Wallis pekerjaan penting, dan membatasi jabatannya sebagai Gubernur kepulauan Bahama, yang layaknya seperti Siberia.
Uang adalah isu utama karena pengeluaran untuk staf, keamanan dan hal lainnya memberatkan keuangan Edward.
Saat Pangeran Charles mengunjungi Edward tahun 1971, ia menuliskan jika Wallis terlihat seperti nyonya rumah paling mengerikan.
Ia menanyakan apakah Edward berkenan menghabiskan masa tua di Inggris, Edward hanya menjawab tidak ada gunanya karena tidak ada yang mengenalinya karena mereka umumnya telah meninggal.
Bagi Charles, hal tersebut sangat tragis, kesedihan di mata Edward sangat jelas terlihat.
Jika Harry dan Meghan masih diberi gelar HRH (His/Her Royal Highness) walaupun tidak boleh dipakai, Raja George VI tanpa ampun tidak memberikan gelar itu lagi kepada Edward dan Wallis.
Raja George VI memang sosok Raja tegas, sedangkan Ratu Elizabeth II saat ini sedang tidak ingin mendapat tuduhan telah menghukum cucunya.