Advertorial
Intisari-Online.com - Pengabdian Nadine Anderson kepada ayahnya lebih dari sekadar tampilan kulit luarnya saja.
Dilansir dari New York Post, Senin (13/1/2020), gadis berusia 23 tahun ini bersusah payah untuk memberi penghormatan kepada ayahnya dengan menato tubuhnya.
"Ayah saya memiliki tato yang menutupi 2 lengannya, sejak kecil saya ingin tumbuh dewasa dan punya tato sendiri."
“Saya terus-menerus melihat gaya tato baru dan mempertimbangkannya untuk memodifikasi tubuh saya."
Asisten kesehatan mengatakan dia mendapatkan tato pertamanya yang berbentuk pohon kehidupan di lengan kirinya saat berusia 18 tahun.
Belum genap sebulan, Nadine pun seperti kecanduan dan langsung menato tubuhnya lagi.
"Tumbuh dan melihat ayah saya memiliki tato selalu membuat saya ingin menjadi sepertinya."
Selama lima tahun terakhir, penampilan Nadine telah berevolusi total.
Selain tato, dia juga membuat berbagai tindikan, skarifikasi di kepalanya - dan lidah yang terbelah.
Dia terbang ke Jerman untuk 'membelah lidahnya' karena hukum di Inggris yang mencegah prosedur tersebut.
Nadine mengatakan telah menghabiskan sekitar Rp 265 juta untuk menutupi 90 persen tubuhnya dengan tato dan dia belum puas juga.
Atas perubahan ini, beberapa orang-orang terdekat Nadine awalnya terkejut.
Meski begitu mereka masih menerima Nadine dengan rasa sayang yang sama.
"Beberapa teman dan keluarga menganggap saya gila."
"Tapi saya masih Nadine yang sama dan mereka masih mencintai saya."
Meski begitu, tak semua orang setuju dengan apa yang dilakukan Nadine, bahkan beberapa di antara tidak menyukainya.
"Mereka berkata bahwa saya menghancurkan hidup saya."
"Mereka bilang saya tidak akan mendapat pekerjaan dana akan menyesal dalam waktu 40 tahun lagi."
"Tapi pada akhirnya saya bekerja," lanjut Nadine.
Baca Juga: Karena Terlahir Sumbing, Anak Ini Pernah Dibuang oleh Orangtuanya, Tapi Lihat Penampilannya Sekarang
“Aku sudah membayar setiap tato dari gajiku sendiri, tidak ada yang pernah membayarinya.
"Saya punya apartemen sendiri dan jujur saya menjalani kehidupan yang sangat normal.”
Sebuah studi baru di tempat kerja mendukungnya : Perusahaan kepegawaian global, Accountemps, mengumpulkan lebih dari 2.800 manajer senior di Amerika Serikat, sepertiga dari mereka mengatakan bahwa tato dan tindikan tradisional tidaklah masalah.
Meskipun Nadine tidak menyesal sedikitpun atas tato-tatonya, dia menyarankan orang lain untuk benar-benar berpikir jika ingin membuat tato.
"Ketika Anda ragu, lebih baik tidak usah, karena itu permanen," pungkasnya.