Advertorial
Intisari-Online.com – Makam Lina Jubaedah, mantan istri komedian Sule, telah dibongkar oleh Tim Inafis dan penyidik Polrestabes Bandungpada Kamis (9/1/2020).
Hal ini terjadi karena, putra Sule dan Lina, Rizky Febian melaporkan adanya kejanggalan pada kematian sang ibundanya tersebut ke Polrestabes Bandung pada 6 Januari 2020.
Sule mengatakan yang menghadiri proses otopsi adalah putra sulungnya, Rizky Febian.
"Iya Iky (Rizky) dan keluarga. Kan yang lapor Iky sama keluarga," ujar Sule.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Yuk Nikmati Keseruan ICEFEST 2019, Berwisata di 'Winter Village' Pertama di Indonesia!
Sule, yang sudah berstatus mantan suami, tidak berbicara banyak tentang otopsi jenazah ibu dari keempat anaknya itu.
Pasca dibongkar makamnya, jenazah almarhumah Lina Jubaedah langsung diotopsi.
Otopsi itu melibatkan tim dokter forensik dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Polrestabes Bandung, dan Polda Jabar.
"Kami dari Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung sudah melakukan otopsi di tubuh bagian luar dan dalam.”
“Namun, belum bisa disimpulkan," ujar AKBP Robert Tanjung dari RS Sartika Asih, di sekitar pemakaman.
Baca Juga: Sempat Memanas, Ini Alasan Trump Menarik Diri dari Peluang Berperang dengan Iran
Seusai otopsi, polisi yang melibatkan Puslabfor Mabes Polri bakal mengambil sampel dan memeriksa apakah ada racun atau zat yang mengandung racun di dalam tubuh jenazah Lina.
"Belum bisa disimpulkan karena harus ada pemeriksaan toksikologi atau pemeriksaan racun di dalam tubuhnya ke Puslabfor Mabes Polri.”
“Hasil dari Puslabfor diserahkan ke penyidik, nanti penyidik yang memutuskan," kata Robert.
Pemeriksaan racun, kata dia, tidak didasarkan pada faktor tertentu yang melatarbelakangi kematian Lina pada Sabtu (4/1/2020).
"Dalam otopsi prosedurnya seperti itu," ujar Robert.
Pada kesempatan itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga menambahkan, hasil otopsi akan diselidiki dokter forensik.
Lima racun paling mematikan
Bicara soal racun, memang menakutkan. Tapi yang jelas mematikan.
Setidaknya ada lima racun paling mematikan yang membuat seseorang yang terpapar akan meninggal dunia hanya dalam waktu dua jam.
Apa saja?
1. Arsenik
Ketika berbicara tentang racun mematikan, orang biasanya langsung teringat arsenik.
Inilah racun yang diyakini menjadi penyebab (baik sengaja maupun tidak) meninggalnya Raja George III dari Inggris, Napoleon Bonaparte, hingga Kaisar Gaungxu dari China.
Racun ini sangat mematikan dan hanya perlu 200 miligram saja, atau setara dengan satu tetes hujan, untuk membuat seseorang mati dalam dua jam.
Orang yang terkena racun ini biasanya mengalami muntah, kejang-kejang, dan kemudian meninggal dunia.
Tak mengherankan jika arsenik mendapat julukan raja racun.
Baca Juga: Besok Akan Ada Gerhana Bulan, Benarkah Bisa Sebabkan Gelombang Tinggi? Ini Kata Ahli
2. Digoxin
Racun ini ditemukan oleh William Withering pada 1775 dan ada pada bunga foxglove, bunga liar berwarna mencolok berbentuk seperti lonceng, biasanya tumbuh di hutan-hutan Eropa.
Jika racun masuk ke aliran darah, maka detak jantung bisa melambat dan akhirnya berhenti bekerja.
Sebelum jantung gagal berfungsi, seseorang yang terkena racun digoxin akan mengalami sakit perut dan sakit kepala yang hebat.
3. Polonium
Racun polonium ditemukan oleh Marie Curie pada 1898 dan ia meninggal dunia akibat radiasi racun ini selama bertahun-tahun.
Dalam jumlah satu miligram saja - setara dengan ukuran debu - jika tertelan akan membuat orang meninggal dunia.
Racun inilah yang menewaskan agen rahasia Rusia, Alexander Litvinenko di London pada 2006. Racun masuk ke dalam tubuh Litvinenko melalui teh.
Polonium tak memiliki rasa dan tak berbau, sehingga membuatnya menjadi "senjata ideal" untuk membunuh seseorang.
Begitu masuk ke organ-organ vital, polonium akan menyebabkan rambut rontok, muntah-muntah, dan diare.
Belum ditemukan obat penawarnya dan orang yang terkena polonium biasanya meninggal dalam hitungan hari.
4. Tetrodotoxin
Tetrodotoxin atau sering juga disebut TTX adalah racun yang ditemukan pada jenis-jenis ikan tertentu seperti ikan buntal dan gurita cincin biru.
Jika tertelan, racun ini menyebabkan lidah dan mulut seperti terbakar, diikuti dengan keluarnya keringat yang berlebihan.
Korban biasanya tak bisa bernapas atau berbicara, kejang-kejang, dan organ vital tak berfungsi.
Dalam waktu enam jam korban bisa meninggal dunia dan sejauh ini belum ditemukan penawar racun TTX.
5. Botulinum
Bakteri Clostridium Botulinum ditemukan oleh Emile van Ermengen pada 1895 saat ia mendapati puluhan orang terpapar bakteri tersebut.
Jika disuntikkan dalam jumlah mematikan ke aliran darah, korban bisa mengalami kegagalan organ vital dan tak bisa bernafas.
Dalam jumlah dua kilogram, racun cukup untuk membunuh seluruh penduduk dunia.
(Kurnia Sari Aziza)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Otopsi Selesai, Polisi Lakukan Pemeriksaan Racun di Jenazah Mantan Istri Sule" dan “Inilah 5 Racun Paling Mematikan bagi Manusia”)