Advertorial

Jika Amerika dan Iran Berperang, Siapa yang Lebih Unggul? Ini Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya

Mentari DP

Editor

Hubungan Amerika Serikat dan Iran memanas. Hal ini karena Amerika Serikat melancarkan serangan udara yang menewaskan Jenderal Iran.
Hubungan Amerika Serikat dan Iran memanas. Hal ini karena Amerika Serikat melancarkan serangan udara yang menewaskan Jenderal Iran.

Intisari-Online.com - Selain hubungan Indonesia dan China yang memanas karena Natuna, hubungan Amerika Serikat dan Iran juga memanas.

Bahkan karena memanas hubungan dua negera ini, World War III atau Perang Dunia III sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Hal ini dikarenakan Amerika Serikat melancarkan serangan udara keBandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020) dini hari.

Akibat dari serangan ini,seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani tewas.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga BBM! Ini Rinciannya

Dan serangan itu diperintahkan oleh Presiden Amerika Seikat, Donald Trump.

Walau Trump menegaskan bahwaia tidak ingin perang dengan Iran, tetapi beberapa negara mulai khawatir.

Sebab,sejumlah pejabat Iran, termasuk pemimpin tertingginya, bersumpah akan balas dendam.

Jika hubungan kedua negara semakin memanas,bukan tak mungkin hal yang paling menakutkan, yaitu perang, antara kedua negara bisa pecah.

Di atas kertas, dalam hal persenjataan dan biaya untuk berperang mungkin Amerika Serikat jauh lebih unggul dibanding Iran.

Jumlah penduduk Iran juga jauh lebih sedikit dibanding AS yaitu 80 juta berbanding 330 juta jiwa.

Artinya, jika diperlukan AS akan jauh lebih mudah untuk memobilisasi warganya untuk dilatih menjadi tentara.

Baca Juga: Semakin Memanas, TNI Siagakan 600 Prajurit dan 5 Kapal Perang di Perairan Natuna

Selain itu, anggaran militer AS jauh lebih besar 30 kali lipat dibanding anggaran pertahanan Iran.

Akibat dari anggaran jumbo ini, maka personel militer dan peralatan perang AS akan jauh lebih unggul baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Lalu bagaimana perbandingan militer kedua negara itu?

Secara kasar, militer AS memiliki 1,3 juta personel militer aktif, sedangkan Iran diperkirakan memiliki hanya 550.000 personel.

Militer Iran terdiri atas dua bagian utama yaitu pasukan elite Korps Garda Revolusi dan Artesh, pasukan reguler AD Iran.

Artesh memiliki 350.000 personel aktif dan menguasai persenjataan konvensional baik di darat, laut, dan udara.

Sedangkan Garda Revolusi memiliki sekitar 125.000 personel dan fokus pada banyak kegiatan salah satunya adalah spionase.

Amerika Serikat memiliki dana jumbo untuk membiayai militernya yaitu 554,2 miliar dolar AS.

Sedangkan Iran hanya menyisihkan 12,3 miliar dolar AS untuk kepentingan pertahanannya.

Dari sektor darat, AS memiliki 8.800 tank, 46.000 kendaraan lapis baja, dan 3.269 artileri berbagai jenis.

Sedangkan Iran hanya memiliki 2.569 tank, 1.315 kendaraan lapis baja, tetapi jumlah artileri Iran lebih banyak dibanding AS yaitu 5.383 unit.

Baca Juga: Dari Gunting Kuku hingga Sabun Batang, Ini 6 Barang yang Tidak Boleh Kita Pinjamkan pada Orang Lain, Termasuk Keluarga Sekalipun

Di udara, AS jauh lebih superior 388 jet tempur, 2.062 pesawat serbaguna, 470 helikopter serbu, dan 5.000 unit helikopter.

Sementara Iran hanya diperkuat 151 jet tempur, 88 pesawat serbaguna, 49 helikopter serbu, dan 324 helikopter.

Di sektor laut, AS juga unggul segalanya dengan memiliki 20 kapal induk, 85 kapal perusak, dan 70 kapal selam bertenaga nuklir.

Iran amat lemah di sisi laut karena hanya mengandalkan 6 kapal fregat, 3 kapal corvet, dan 40 kapal selam.

Dan yang paling mengerikan adalah Amerika Serikat memiliki 7.200 hulu ledak nuklir yang kekuatannya puluhan kali lipat lebih kuat dibanding bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Jika melihat perbandingan di atas kertas ini maka AS nampaknya akan dengan mudah mempecundangi Iran jika perang benar-benar pecah.

Namun, masalah yang harus diingat Iran adalah sebuah negara besar, sehingga jika terjadi perang darat maka AS kemungkinan besar akan kerepotan.

Meski demikian, AS akan dengan mudah mendapatkan sekutu jika perang melawan Iran pecah.

Sebab sebagian besar negara Timur Tengah termasuk Arab Saudi merupakan sekutu dekat Amerika Serikat.

Di Timur Tengah, Iran hanya memiliki Hezbollah Lebanon serta Suriah yang hancur lebur sebagai sekutu.

Hal yang perlu diwaspadai adalah jika perang AS-Iran pecah maka kemungkinan besar Rusia akan terseret karena merupakan salah satu sekutu lama Iran.

Jika Rusia sampai terlibat, maka bisa jadi Perang Dunia III bakal pecah dari kawasan Timur Tengah. (Ervan Hardoko)

Baca Juga: Mobil Anda Terendam Banjir? Segera Perbaiki, Ini Estimasi Biaya Perbaikan Mobil Daihatsu, Suzuki, dan Honda, Paling Mahal Sampai Rp5 Juta!

Artikel Terkait